Sabtu, 20 April 2024

Nelayan Harus Miliki Data Kapal Pelanggar Pancang Nelayan

Berita Terkait

Emran. F. Wijaya Satria/batampos.

batampos.co.id – Petugas Syahbandar Dabo Singkep Emran menanggapi keresahan nelayan terkait lalulalang tongkang di Selat Pulau Lima yang menabrak pancang milik sejumlah nelayan di Desa Berindat, Desa Persing, Desa Sedamai, Desa Neraca, dan Desa Lanjut. Emran memastikan kapal tersebut tidak berasal atau bertujuan ke pelabuhan yang termasuk dalam wilayah kerja mereka.

“Tidak ada data kapal pada kami, artinya kapal tidak menuju atau dari pelabuhan di wilayah kerja kami,” ujar Emran.

Walau demikian, Emran bersedia untuk membantu nelayan melacak kapal tersebut. Asal, nelayan memiliki data lengkap kapal itu yakni bendera kapal, nama kapal hingga tanda selar kapal. Jika data tersebut telah dikantongi nelayan, Syahbandar akan melakukan pengecekan ke sejumlah pelabuhan lainnya untuk menemukan kapal tersebut, walau tentunya memakan waktu.

Lebih lanjut Emran menerangkan, jika kapal tersebut dari atau menuju pelabuhan yang termasuk dalam wilayah kerja mereka, tentunya Syahbandar Dabo akan memberikan arahan terkait jalur pelayaran yang semestinya dilalui dan tidak mengganggu nelayan setempat.

“Memang setiap kapal yang melintas tidak diharuskan melakukan kontak terhadap Syahbandar Dabo. Karenanya kami tidak mengetahui kapal tersebut,” ujar Emran.

Seperti diberitakan Batam Pos sebelumnya, Nalayan Desa Berindat, Desa Persing, Desa Sedamai, Desa Neraca, dan Desa Lanjut merasa terganggu dengan aktifitas lalulalang tongkang di perairan Selat Pulau Lima. Pasalnya, tongkang pengangkut kayu tersebut menabrak sejumlah pancang milik nelayan yang digunakan untuk mencari ikan.

Sejumlah nelayan mengaku baru menancapkan pancang di perairan tersebut namun keesokan harinya telah raib karena tertabrak tongkang yang melintas dekat ke darat. Nelayan juga tidak melarang mereka melintas di sana, namun mereka meminta tongkang berlayar lebih lauh ke laut.

Bahkan berdasarkan pengakuan salah seorang nelayan setempat, pernah ada seorang nelayan mengejar laju tug boat yang menggandeng tongkang melintas di perairan itu. Setelah merapat ke tug boat, nelayan tersebut melempar kayu ke kaca tug boat tersebut karena kesal pancangnya hilang ditabrak tongkang.

Akhir-akhir ini, tongkang sering terlihat lalu lalang di perairan Selat Pulau Lima. Tongkang ukuran besar itu, mengangkut kayu dan melintas dekat dengan daratan dan tidak sedikit pancang nelayan menjadi korban. (wsa)

Update