Rabu, 24 April 2024

Menyatukan Kepri dengan Jaringan Telekomunikasi yang Baik

Berita Terkait

Tower Telekomunikasi. Foto: Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.id – Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan jaringan komunikasi yang baik merupakan bagian dari pembangunan daerah. Apalagi bagi Provinsi Kepri yang merupakan daerah kepulauan. Atas dasar itu, ia mengharapkan kerjasama provider telekomunikasi di Kepri untuk dapat membantu pembangunan Kepri.

“Jangan selalu mengedepankan profit oriented. Yakinlah apabila masyarakat sejahtera, akan ada keuntungannya,” ujar Nurdin

Menjawab pertanyaan media di Gedung Daerah, Tanjungpinang, belum lama ini. Menurut Nurdin, kebutuhan jaringan telekomunikasi di Natuna, Anambas dan Lingga (NAL) memang harus segera dituntaskan.

Beberapa waktu lalu, dirinya mengalami sendiri ketika melakukan kunjungan kerja ke Lingga. Karena diganggu cuaca, ia dan rombongan terpaksa berlindung di Pekajang.

“Memang tidak ada jaringan sama sekali disana (Pekajang,red). Mimpi kita adalah merangkai Kepri dengan telekomunikasi. Karena komunikasi adalah bagian dari konektivitas,” jelas Nurdin.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Kepri, Guntur Sakti mengatakan Provinsi Kepri harus bergerak cepat untuk menuntaskan persoalan jaringan komunikasi di Natuna, Anambas, dan Lingga (NAL). Karena komunikasi kebutuhan penting bagi pembangunan Kepri.

“Di era teknologi ini, komunikasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Apalagi bagi daerah yang berada digaris terdepan seperti NAL,” ujar Guntur Sakti.

Menurut Guntur, ada beberapa lokasi yang sudah dibangun tower. Tetapi sampai sekarang tidak dioperasionalkan. Daerah tersebut adalah, Pekajang, Lingga. Ditegaskan Guntur, NAL memang harus mendapatkan perhatian ekstra soal jaringan komunikasi ini. Penderitaan juga sangat dirasakan masyarakat yang berada di Pulau Terdepan, Terpencil dan Terisolir (3T).

“Daerah-daerah yang sudah terjamah jaringan komunikasi di NAL belum menggunakan sistem Fiber Optik (FO). Artinya jaringan komunikasi masih menggunakan sistem satelit. Hal ini yang membuat biaya komunikasi di NAL lebih mahal dibandingkan daerah-daerah seperti Batam dan Tanjungpinang,” papar Guntur.(jpg)

Update