batampos.co.id – Bupati Karimun akan segera mengirimkan surat ke badan pengatur hilir minyak dan gas (BPH Migas) terkait rencana konversi minyak tanah (mitan) ke gas elpiji 3 kg di Kabupaten Karimun. Salah satu hal terpenting jika konversi mitan ke gas elpiji 3 kg sudah dilakukan, tentunya harus ada stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) di daerah.
”Ketika kami melakukan pertemuan dengan Pertamina Pusat di Jakarta bulan lalu, intinya mendukung konversi mitan ke gas elpiji 3 kg. Bahkan, meski belum ada SPPBE di Karimun, konversi ini harus tetap bisa berjalan. Kebetulan dari Karimun sendiri ada dua perusahaan yang sudah mengajukan permohonan ke BPH Migas untuk menjadi vendor SPPBE di Karimun, namun sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut,” ujar Kepala Kagian Ekonomi Kabupaten Karimun, Dedy Sahori, Senin (24/4).
Untuk mendorong percepatan tersebut, katanya, pekan lalu sudah mencoba untuk menghubungi Pertamina di Kepri. Namun, disebabkan ada jadwal yang padat dan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, maka komunikasi tersebut belum bisa membicarakan secara detil. Selain itu, Bupati Karimun memang akan mengirimkan surat ke BPH Migas. Karena, lembaga tersebut yang melakukan seleksi terhadap dua perusahaan yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Bupati Karimun untuk menjadi vendor.
”Dua perusahaan yang mendapatkan rekomendasi dari Bupati Karimun untuk menjadi vendor dan mendirikan SPPBE adalah PT Hasbart Citra Perkasa dan PT Palulaga Karimun Sukses. keinginan dari Bupati Karimun kepada BPH Migas tidak lain agar dapat segera membantu melakukan percepatan proses seleksi. Sehingga, perusahaan yang sudah ditunjuk oleh BPH Migas tersebut bisa langsung bekerja untuk membagun lokasi SPPBE,” paparnya.
Dikatakan Dedy, Pemerintah Kabupaten Karimun tidak membatasi perusahaan lain yang ingin menanamkan modalnya dibidang energi ini. Artinya, pemerintah terbuka jika memang ada perusahaan lain yang ingin menjadi vendor untuk usaha dibidang ini. Khususnya, untuk menjadi distributor gas elpiji 3 kg. Dan, perlu diketahui bahwa sasaran dari gas elpiji 3 kg bersubsidi ini diperuntukkan bagi keluarga yang masih menggunakan mitan untuk memasak. (san)