batampos.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bintan mengalokasikan dana sebesar Rp 820.600.000 untuk penanganan banjir di Pasar Inpres, Jalan Berdikari, Kampung Kolam, Kecamatan Bintan Timur (Bintim). Dana yang dikucurkan melalui APBD 2017 itu digunakan untuk pelebaran dan pembangunan saluran drainase di kawasan pasar tersebut.
“Kawasan jalan berdikari dekat pasar inpres sering jadi langganan banjir setiap kali hujan. Maka untuk menangani banjir itu kami akan melebarkan drainase dan membangun drainase baru,” ujar Kepala
Dinas PUPR Bintan, Juni Rianto ketika dikonfirmasi, Selasa (25/4). Permasalahan banjir di Kawasan Pasar Inpres, kata Juni sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Bahkan kawasan pasar tradisional bagi masyarakat Kijang itu tak luput dari genangan air sedalam 30-50 centimeter jika dilanda hujan lebat selama 2-3 jam.
Akibatnya aktivitas jual beli lumpuh total karena air hujan dan kiriman air laut yang sedang pasang meluap ke seluruh kawasan pasar tersebut. Untuk menangani masalah banjir itu, lanjut Juni akan melakukan penanganan struktur melebarkan dan menggali drainase yang sudah ada sepanjang 400 meter. Kemudian juga akan membangun drainase baru sepanjang 200 meter melalui dua tahapan.
Tahap pertama pembangunan drainase selebar 150 centimeter dan tinggi 150 centimeter dengan strukrur beton bertulang. Kedua pembangunan selebar 95 centimeter dan tinggi 75 centimeter dengan struktur pasang batu kali.
“Jadi drainase yang dibangun nantinya memiliki panjang 600 meter. Dipastikan air tidak akan menggenangi kawasan pasar melainkan langsung mengalir ke laut,” bebernya.
Ditanya pelaksanaan proyek penanganan banjir, Juni mengaku masih dalam tahap pelelangan. Kemungkinan penyelesaian pelelangannya sampai pekan kedua Mei mendatang. Sebab banyak kontraktor yang berminat untuk mengerjakan proyek ratusan juta rupiah itu. Juni memprediksikan akhir Mei proyek penanganan banjir itu sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor pemenang lelang. Sedangkan tenggat waktu yang diberikan untuk merampungkan proyek itu sampai akhir Agustus mendatang.
“Kami berharap pelebaran, penggalian dan pembangunan drainase di Pasar Inpres selesai sesuai jadwalnya. Tapi kami minta jangan pula asal jadi karena akan jadi temuan oleh BPK. Kalau sudah temuan, kontraktor yang nanggung resikonya,” ungkapnya. (ary)