Jumat, 29 Maret 2024

Wallah…. Istri Boleh Pukul Suami yang Mabuk

Berita Terkait

700 pengantin perempuan yang ikut pernikahan massal di Kota Garhakota, Distrik Sagar, Provinsi Madhya Pradesh, India, Sabtu (29/4) menerima hadiah yang jauh istimewa bila dibandingkan dengan itu semua. Yakni, tongkat pemukul suami.

Tongkat kayu sepanjang 40 cm tersebut bisa digunakan untuk memukul para suami yang suka mabuk-mabukan atau melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Sebenarnya tongkat itu biasanya dipakai untuk mencuci. Namun, kali ini tongkat dimodifikasi dengan penambahan kata-kata ’

Sharabiyon ke sutara hetu bhent, police nahi bolegi’’ yang artinya hadiah untuk memukul para pemabuk, polisi tidak akan mengintervensi.

Si pemberi hadiah tongkat yang dalam bahasa India disebut mogri tersebut adalah penyelenggara nikah massal. Namanya Gopal Bhargava, salah seorang menteri di Negara Bagian Madhya Pradesh. Sehari-hari dia memiliki tugas di bidang kesejahteraan sosial, panchayati (semacam otonomi tingkat desa), dan pembangunan desa.

Bhargava sering mendapatkan keluhan dari para perempuan bahwa mereka menjadi sansak hidup ketika suaminya mabuk.

’’Ide memberikan mogri ini datang saat seorang perempuan bertanya kepada saya apakah dia harus memukul suaminya dengan alat tersebut agar berhenti minum minuman keras,’’ ujarnya.

Dia langsung memesan 10 ribu mogri khusus tersebut. Pembagian dalam acara nikah massal itu baru kloter pertama.

Para istri tentu saja diberi tahu untuk tidak langsung memukul suaminya, tetapi bernegosiasi lebih dulu. Jika suaminya mulai main tangan dan tidak bisa diajak bicara, biarkan tongkat pemukul itu saja yang berbicara. Bhargava tidak sedang menciptakan, tetapi memberikan solusi agar kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan tidak terus-menerus terjadi.

Jika seluruh perempuan yang diperlakukan kasar berani melawan, tidak tertutup kemungkinan suaminya juga bakal pikir panjang untuk mabuk-mabukan dan memukul istrinya.

’’Pemerintah dan polisi tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian. Karena itu, penduduk harus maju. Ada banyak contoh dalam sejarah yang menunjukkan bahwa ada perubahan yang lebih baik terjadi ketika massa mengintervensi,’’ tegasnya.

Penjualan minuman keras oplosan di desa-desa di India memang sulit dikendalikan. Tingginya angka kematian akibat minuman keras tidak membuat penduduk jera. Para pria yang mabuk tidak hanya memukuli istrinya. Mereka juga kerap mengambil uang simpanan si istri untuk membeli lebih banyak alkohol.

Pejabat dari Bharatiya Janata Party (BJP) itu tidak hanya memberikan tongkat. Dia juga menasihati agar para pengantin mencegah aktivitas ilegal di lingkungan masing-masing, menanam pohon, dan memastikan anak-anak mereka nanti memperoleh pendidikan yang layak. (BBC/IndianExpress/sha/c14/any)

Update