batampos.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Februari 2017 mencapai 128.788 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 25,43 persen dibanding jumlah wisman pada bulan sebelumnya. Dimana jumlah wisman pada Januari 2017 sebanyak 172.698 kunjungan. Jika dibanding Februari 2016 lalu, kunjungan wisman Februari 2017 juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 22,13 persen.
Wisman yang berkunjung ke Kepri masih didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura dengan persentase 45,61 persen dari total jumlah wisman secara keseluruhan. Selain itu bila dilihat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang juga mengalami penurunan 8,26 poin atau sebesar 42,45 persen bila dibanding TPK Januari 2017 yang sebesar 50,71 persen.
Lalu bagaimana dengan Batam. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahayudin menyebutkan, tak jauh berubah dari provinsi, jumlah kunjungan wisman ke Kota Batam juga mengalami penurunan. Bila di bulan Oktober 2016 lalu jumlahnya mencapai 106.953 orang, maka di bulan Nopember turun sekitar 6,20 persen atau hanya mencapai 114.020 orang.
“Secara riil jumlah wisman yang berkunjung menurun 7.067 orang, Rahayudin, beberapa waktu lalu.
Penurunan jumlah wisman ini disebabkan berkurangnya kunjungan wisman berkebangsaan Singapura sebanyak 2.672 orang, wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2.039 orang, wisman Tiongkok sebanyak 757 orang, India 625 orang, wisman Philipina sebanyak 346 orang. Termasuk juga wisman yang ada di negara Eropa juga sebagian besar mengalami penurunan.
Konstribusi jumlah wisman ke Batam terhadap jumlah seluruh wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri berkisar 75 persen.
“Batam juga didominasi wisman Singapura. Jumlahnya 61.735 orang atau sekitar 57,72 persen dari keseluruhan,” sebutnya.
Selanjutnya, tingkat penghunian kamar hotel berbintang (TPK) di Kota Batam selama Nopember 2016 ini hanya mencapai 54,88 persen. Jumlah ini naik 3,01 persen dibanding TPK pada bulan Oktober 2016 yang hanya mencapai 51,87 persen.
Kenaikan TPK hotel berbintang Nopember 2016 ini terjadi pada semua kelas hotel berbintang yaitu hotel berbintang satu naik 4,96 poin, hotel berbintang dua naik 0,35 poin, hotel berbintang tiga naik 5,93 poin dan kelas hotel berbintang empat dan lima naik 2,39 poin jika dibandingkan dengan TPK bulan Oktober 2016.
Ditambahkan Rahayudin, rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Batam adalah 1,73 hari, lebih rendah 0,01 hari dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada Oktober 2016. Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik tertinggi dicapai oleh hotel berbintang dua dengan lama menginap selama 1,97 hari.
Selanjutnya, TPK pada hotel berbintang di Batam juga mengalami penurunan. Bila TPK Januari 54,58 persen, maka TPK Februari 45,01. Kepala sesi statistik sosial BPS Batam, Doni mengatakan, penurunan ini dirasa cukup signifikan.
Menurut klasifikasi hotel, TPK tertinggi bulan Januari dicapai hotel bintang dua yang menyentuh angka 66,21 persen. TPK hotel bintang tiga 59,06 persen, bintang empat dan lima 55,47 persen, dan hotel bintang satu 454,58 persen.
Sedangkan di bulan Februari, berdasarkan data BPS, TPK tertinggi dicapai hotel bintang empat dan lima diangka 53,93 persen. Disusul bintang satu 42,76 persen, hotel bintang tiga 41,88 persen dan bintang dua hanya 33,68 persen.
“Dibanding Januari, TPK Februari hotel bintang dua turun dua kali lipat,” tuturnya. (rng)