Jumat, 29 Maret 2024

Penyebaran Tenaga Kesehatan Belum Merata

Berita Terkait

Petugas Medis melakukan pemeriksaan pasien di Puskesmas Pancur Tanjungpinang, Senin (18/1). F.Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.id – Kondisi geografis Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari gugusan pulau-pulau dengan persentase wilayah daratan yang kurang dari tujuh persen menjadi tantangan dalam kerja peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. Hal ini termasuk perkara persebaran tenaga kesehatan yang menjangkau jauh hinggapulau-pulau terdepan.

Anggota DPRD Kepri, Onward Siahaan menyoroti hal ini sebagai tugas besar yang harus dituntaskan oleh Dinas Kesehatan Kepri. Terlebih persoalan ini sudah ada dan belum teratasi dari tahun ke tahun.

“Kami mengharapkan kendala dan permasalahan tersebut di tahun 2017 ini tidak akan timbul kembali. Ini kerja besar yang harus dilakukan,” kata Onward, kemarin.

Ditambahkannya, bahwasanya persebaran tenaga kesehatan yang merata di seantero Kepulauan Riau ini adalah sebuah keharusan. Menjadi hal perlu agar pemenuhan pelayanan kesehatan dari tahun ke tahun menjadi lebih baik lagi. Sebab itu, kata Onward, Dinas Kesehatan harus segera mencari jalan keluarnya. Kalau memang ada keterbatasan anggaran, kata dia, ada baiknya dilaporkan agar segera bisa dicarikan jalan keluarnya.

“Kami mengharapkan pemerataan tenaga kesehatan yang merata di Kepri ini. Sehingga, dalam penanganan kesehatan bagi masyarakat dapat dirasakan secara merata juga. Kami maklumi faktor SDM kesehatan di Kepri masih kurang apalagi di daerah terpencil, sebab tenaga kesehatan enggan ditempatkan di daerah terluar,” ungkapnya.

Sementara itu Kapala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan pemerataan tenaga kesehatan baik keberadaan dokter umum, dokter spesialis dan juga perawat, sebenarnya Pemprov Kepri sudah mengusahakan segala hal yang mereka bisa. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir, Pemprov Kepri, kata dia, telah meyekolahkan cukup banyak anak daerah di jurusan kedoktetan yang nantinya akan ditempatkan diseluruh Kepri.

“Sudah menjadi tekad Pak Gubernur untuk memperhatikan dan menjadi yang utama dalam kesehatan bagi masyarakat Kepri ini. Saya juga akan bekerja secara maksimal dan sebaik mungkin untuk memeperbaiki kekurangan tersebut,” katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepri, dr Yusrizal tidak menampik bahwasanya hingga kini persebaran dokter-dokter ke pulau-pulau belum merata.

“Biasanya ada 100 dokter dengan status pegawai tidak tetap (PTT) setiap tahunnya. Tapi karena tahun ini terjadi defisit, maka yang ada hanya 68 dokter saja. Kalau 100 dokter saja belum cukup, apalagi hanya 68,” sebut Yusrizal.

Sebagian penyebaran dokter tersebut lebih banyak di Batam. Sehingga hal ini menyebabkan keberadaan dokter-dokter di pulau masih terbilang jauh dari cukup. Yusrizal meminta Dinas Kesehatan Provinsi Kepri bisa mengambil ketegasan dengan tidak memberikan pilihan tentang lokasi penempatan.

“Daerah seperti Anambas, Natuna, dan Lingga itu kurang dokter. Jadi seharusnya ditempatkan saja dengan membesarkan porsi daerah-daerah yang minim dokter. Jangan justru kebalik,” ungkapnya.

Ketegasan yang dirasa Yusrizal sebagai sesuatu yang wajar mengingat gaji yang diberikan kepada dokter-dokter PTT itu terbilang sangat lumayan. Untuk diketahui bahwasanya gaji untuk dokter di daerah sangat terpencil mencapai Rp 10 juta. Sedangkan daerah terpencil sebesar Rp 8 juta. dan daerah biasa senilai Rp 6 juta.

“Ini pun sebenarnya menjadi salah satu upaya untuk menarik para dokter PTT untuk bekerja di daerah terpencil,” pungkas Yusrizal. (aya)

Update