Jumat, 19 April 2024

Diprediksi Tidak Terjadi Perbedaan 1 Ramadan

Berita Terkait

batampos.co.id – Pada pelaksanaan bulan puasa tahun ini, diprediksi tidak terjadi perbedaan pendapat mengenai penetapan tanggal 1 Ramadan atau hari pertama berpuasa. Kabid Binmas Islam Kanwil Kemenag Kepri, Erman Zainuddin menjelaskan, persamaan persepsi itu dilandasi posisi bulan hari ini.

“Kalau dilihat sih, tahun ini awal puasa akan dimulai pada 27 Mei,” kata Erman, kemarin.

Kendati begitu, bukan berarti pihak Kemenag Kepri bakal meniadakan kegiatan meneropong hilal (bulan sabit, red) di tujuh kabupaten/kota. Sebab perlu juga pengukuran dan kepastian secara ilmiah mengenai tanggal 1 Ramadan.

“Rencananya pada 26 Mei mendatang dan dilakukan serentak di selurih wilayah di Indonesia,” tegas Erman. Sementara di Tanjungpinang, ditambahkan Erman, proses pelaksanaan peneropongan hilal akan dilangsungkan di Bukit Cermin sebagaimana yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Satu yang pasti, kata Erman, dalam penetapan awal Ramadan yang dilakukan pihaknya masih harus menunggu keputusan dan intruksi lebih lanjut dari Kementerian Agama RI.

Selama ini, metode yang digunakan Kemenag dalam menentukan awal puasa Ramadan adalah rukyat. Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak.

Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari. (aya)

Update