Kamis, 25 April 2024

Suplai Premium Turun 100 KL Per Hari

Berita Terkait

Ilustrasi dokumen jpnn

batampos.co.id – Penyaluran rata-rata harian premium di Batam yang sebelumnya 450 kilo liter (KL) perhari, kini tiba-tiba turun jadi 350 KL perhari. Officer Communication & Relations Pertamina Sumbagut, Arya Yusa Dwicandra menyebutkan tren tersebut terjadi sejak seminggu terakhir.

“Kalau mau tahu berapa potretnya sekarang ya segitu, perminggu ini (penyalurannya turun),” kata Arya, saat dikonfirmasi Sabtu (20/5).

Ia mengatakan, semenjak premium tidak lagi disubsidi perubahan suplai premium merujuk pada permintaan atau kebutuhan premium, semakin tinggi permintaan semakin tinggi juga pertamina menyalurkan premium. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya sebelum disubsidi premium masih ditentukan kuotanya.

“Sistem bukan seperti dulu waktu subsidi yang pakai kuota, sekarang berapa demand-nya segitulah yang kita supply. Misalkan hari ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) minta sekian, kita kirim (yang sesuai),” terang dia.

Menurutnya, dengan mekanisme yang demikian, jumlah penyaluran premium pada suatu kondisi bukan hal yang mutlak. Artinya sewaktu-waktu akan berubah sesuai dengan permintaan pasar. “Penyaluran kita potretnya mingguan, artinya naik turun itu bukan berarti potret tahunan. Waktu 450 KL disampaikan saat tingginya kebutuhan premium. Jadi nggak bisa dibanding dengan tahun lalu berapa atau beberapa waktu lalu,” papar dia.

Ke depan, angka penyaluran pun demikian akan berubah sesuai dengan kebutuhan. Arya mencontohkan, penurunan akan terjadi seperti menjelang ramadan sekarang. Ini merupakan tren rutin tahunan. “Nanti naik lagi H-3 hingga H+4, ini puncaknya penyaluran,” terangnya.

Ditanya, apakah ada penurunan suplai premium seiring desas desus premium dihapus, Arya menolak berkomentar banyak, pasalnya yang punya wewenang terkait hal tersebut merupakan ranahnya pemerintah dalam hal ini Kementrian energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Yang pasti sesuai dengan Peraturan Presiden 191 tahun 2014 premium masih tetap ada karena jenis bahan bakar ini merupakan penugasan pemerintah, walau tidak disubsidi lagi,” kata dia, Jumat (19/5).

Arya menambahkan, kini angka penyaluran premium juga masih tinggi banding pertalite. Jika premium 350 KL perhari, pertalite yakni 265 KL perhari. ” Kalau mau dihapus? buktinya sekarang penyaluran premium masih diatas pertalite,” ucapnya.

Dia mengatakan, kekosongan premium yang kerap terjadi di beberapa SPBU di Batam selama ini disebabkan karena arus distribusi yang terhambat. Mengingat Kepri tempat Batam berada merupakan daerah kepulauan. “Ini kendala utamanya, mau tak mau kapal harus jadi transportasi utama,” imbuhnya. (cr13)

Update