Sabtu, 20 April 2024

Kuningan Gelar Orkestra 5.000 Angklung

Berita Terkait

Pemkab Kuningan, Jawa Barat menggaungkan ke seluruh dunia, bahwa angklung berasal dari Kuningan.

Pemerintah Kabupaten Kuningan memanfaatkan momen Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebagai kebangkitan pariwisata Kuningan dan Indonesia. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kebangkitan pariwisata diwujudkan dalam Pagelaran Budaya Orkestra 5.000 Angklung di Lapang Pendapa Palamarta Kabupaten Kuningan, Minggu (21/5).

Gelaran spektakuler ini dihadiri juga oleh Sekretaris Menteri Pariwisata Ukus Kuswara. Menurutnya, even budaya ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Kuningan sehingga Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak ragu memberikan dukungannya.

“Saya bangga dengan gagasan acara ini. Ide yang brilian yang dapat memberikan multi manfaat bagi tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya di Kabupaten Kuningan. Nilai-nilai budaya tersebut merupakan aset yang sangat berharga yang harus ditumbuhkembangkan dalam membangun karakter generasi muda, sekaligus menggarap potensi Pariwisata Kuningan,” ujar Ukus didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan.

Pagelaran Budaya Orkestra 5000 Angklung yang juga dihadiri Bupati Kuningan Acep Purnama, Wakil Bupati Kuningan, Rektor ITB, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Direktur Saung Ujdo Bandung, Sekretaris Daerah Kabupaten kuningan, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Ketua dan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan ini sebagai pendeklarasian  Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Angklung.

Juga hadir beberapa sponsor kegiatan tersebut diantarannya Pimpinan cabang Bank Jabar, Direktur BPJS Ketenagaan Kabupaten Kuningan, Direktur BPR Kuningan, Direktur PDAM Kuningan, Direktur PT POS Indonesia Kuningan, Ketua PGRI Kabupaten Kuningan, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kuningan, Ketua Darma Wanita Persatuan Kabupaten Kuningan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, Seluruh pimpinan organisasi masyarakat dan kepemudaan
Seluruh guru peserta Deklarasi Angklung.

“Saya mengapresiasi prakarsa Deklarasi Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Angklung. Hal tersebut dapat menjadi sarana promosi sekaligus menunjukkan potensi yang dimiliki kabupaten Kuningan,” Kata Ukus Kuswara.

Wawan menambahkan, gelaran Orkestra 5000 Angklung ini menjadi momentum bagi para steakhoder pendidikan akan pentingnya komitmen dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya tradisional serta menjaga keberlangsungan seni tradisi.

“Yang memiliki peran penting untuk terus melestarikan seni dan budaya ini harus melibatkan ribuan guru. Peran guru yang bertugas mentransformasikan ilmu pengetahuan merupakan sosok yang tepat menjadi penggerak tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya tradisional serta menjaga keberlangsungan seni tradisi untuk diwarisi kepada para peserta didik yang ada di kabupaten Kuningan,” beber Wawan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kuningan Acep Purnama menjelaskan, kesenian angklung diwariskan oleh para leluhur menjadi sebuah karya seni yang menumental yakni Angklung Diatonis. Sebuah alat musik yang merdu terbuat dari bambu yang sudah mendunia, ternyata cikal bakalnya lahir di kabupaten Kuningan.

“Ialah Daeng Sutigna,  yang berhasil menciptakan dan mengembangkan Angklung Diatonis di Kabupaten Kuningan,” kata Acep.

Acep Purnama mengatakan, deklarasi Kuningan sebagai Kabupaten Angklung adalah upaya dalam perwujudan pelestarian seni dan budaya tradisional Indonesia, khususnya pertunjukan dan alat musik angklung.

“Ini upaya mengawal amanah dari UNESCO yang telah menetapkan Angklung sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage of humanity) asli dari Indonesia. Maka pada kesempatan ini kami siap mewujudkan dan mengimplementasikan untuk ikut serta dalam menjaga, memelihara, melestarikan dan meregenerasikan angklung di Kabupaten Kuningan,” ujar Acep.

Menteri Pariwisata Arief Yahya tak meragukan seni tradisi Angklung yang dimiliki Kabupaten Kuningan  sarat dengan nilai-nilai budaya.

“Saya percaya anak-anak Kuningan itu jagoannya, gudang seniman. Tinggal financial value-nya yang harus dipoles habis, maka Kuningan akan lebih cepat berlari, karena modal creative value-nya sudah di tangan,” ujarnya.

Menurut Arief Yahya, budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan, hal itu menjadi salah satu alasan wisatawan mau liburan ke suatu daerah. Karena itu budaya harus dilestarikan mengingat memiliki nilai ekonomis. “Laku dijual untuk turis mancanegara,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Pada kesempatan ini, Kemenpar juga memberikan apresiasi atas prakarsa “Deklarasi Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Angklung”. yang dapat menjadi sarana promosi sekaligus menunjukkan potensi yang dimiliki kabupaten Kuningan.

Direktur Saung Angklung Udjo Bandung Taufik Udjo mengatakan bahwa Kuningan sangat pantas dideklarasikan sebagai Kabupaten Angklung, karena di sini lahir tokoh besar Angklung yaitu Daeng Soetigna. “Beliau sangat mendukung dan memberikan kepeduliannya dalam mengembangkan Angklung di Kabupaten Kuningan,”katanya.

Deklarasi dengan simbolisasi memainkan 5000 angklung yang bergemuruh membahana di area acara yang melibatkan seluruh guru tingkat SLTA se kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Acara pertunjukan orkestra angklung dimeriahkan oleh Saung Angklung Udjo, kelompok Angklung SMA se Kuningan dan grup Angklung SMA 1 Majalengka. (*)

Update