Rabu, 24 April 2024

Macet Setiap Hari, Material Produksi Terlambat Tiba di Pabrik

Berita Terkait

Angkutan umum yang ngetem di Simpang Dam, Mukakuning membuat jalan jadi macet.
Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Kemacetan disaat jam sibuk pagi dan sore hari selalu terjadi di sepanjang jalan R Suprapto Batuaji hingga jalan Ahmad Yani – simpang Kabil – Batam Center.

Dalam satu titik kemacetan bisa mencapai dua kilometer dan itu menyita banyak waktu pengendara khususnya kendaraan roda empat. Imbasnya tidak sedikit warga ataupun perusahaan yang merasa dirugikan dengan kondisi kemacetan tersebut.

Sepanjang jalan utama tersebut sedikitnya ada tiga titik lokasi macet. Dari arah Batuaji pengendara mulai dihadapkan dengan kemacetan panjang dari kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza hingga depan SPBU Genta III.

Kemacetan di lokasi jalan itu umumnya karena aksi sopir angkutan kota (angkot) yang ngetem diatas bahu jalan untuk menaikan ataupun menurunkan penumpang.

Titik kemacetan selanjutnya adalah ruas jalan Ahmad Yani mulai dari simpang Dam hingga ke Simpang Panbil.

Padatnya arus lalulintas dijam sibuk menyebabkan ruas jalan itu macet hingga dua kilometer. Butuh waktu hingga sejam bagi kendaraan roda empat untuk melewati titik kemacetan itu.

Kemacetan di lokasi jalan itu karena banyak faktor mulai dari aksi ngetem angkot yang tak beraturan, hingga padatnya kendaraan yang hendak berbelok atau masuk ke kawasan perusahaan di sepanjang jalan tersebut.

Kemacetan panjang juga terjadi di jalan Ahmad Yani mulai dari depan Stadion Tumenggung Abduljamall Mukakuning hingga ke simpang Kabil atau depan Kepri Mall.

Kemacetan di lokasi jalan itu juga bisa memakan waktu hingga sejam bagi kendaraan roda empat. Penyebab kemacetan karena kendaraan yang bergerak dari arah Batuaji dan Seibeduk sangat banyak.

“Saya masuk kerja jam 08.00 WIB, jam setengah enam saya sudah bergerak dari rumah. Itu karena saya harus melewati tiga titik macet. Butuh waktu dua jam lebih dari Batuaji sampai ke Batamcenter,” ujar Riko, pengendara sedan Corona yang ditemui Batam Pos, sore kemarin di Batuaji.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh para sopir truk ataupun mobil operasional perusahaan. Akibat kemacetan itu mereka sering telat membawa material perlengkapan perusahaan ke lokasi perusahaan.

“Yang gawatnya kalau bawa perlengkapan produksi. Sampai ke perusahaan sudah ditargetkan karena produksi mau berjalan. Nah kalau telat berarti menghambat kegiatan produksi di perusahaan,” kata Arnold, sopir truk operasional salah satu perusahaan elektronik di Mukakuning.

Tidak saja sopir mobil operasional perusahana di Mukakuning,  sopir truk operasional perusahaan galangan kapal di Tanjunguncang juga mengeluhkan hal yang sama. Kemacetan panjang di sepanjang jalan tersebut kerap membuat mereka telat mengantarkan material perusahaan ke lokasi perusahaan.

“Sering kena omel dari atasan,  ya mau gimana lagi, memang jalan sering macet,” ujar Hendri, sopir truk operasional perusahan lainnya.

Warga ataupun sopir kendaraan operasional perusahaan berharap agar pemerintah secepatnya memikirkan solusi untuk mengatasi kemacetan panjang itu. Jika tidak maka persoalan itu akan turut mengganggu iklim invetasi di kota Batam.

“Jelas kalau terlambat masuk barang, aktifitas produksi di perusahaan jadi terhambat. Kalau begini terus akan berpengaruh nantinya. Bisa jadi perusahaan akan tutup karena rugi,” kata Hendri. (eja)

Update