Kamis, 28 Maret 2024

Pengelola Bus Bantah 43 Bus Belum Diuji KIR 

Berita Terkait

Mekanik sedang memperbaiki bus sekolah yang akan disewa Disdik Bintan disalah satu bengkel di Kijang, Kecamatan Bintim, kemarin. F.Harry/batampos
batampos.co.id – PT Aneka Jaya Kijang, selaku pengelola pengadaan bus sekolah gratis bagi pelajar di Kabupaten Bintan, membantah adanya dugaan 43 bus yang sudah beroperasi sejak Januari lalu belum dilakukan uji KIR.
Hal ini diungkapkan oleh Kordinator lapangan PT Aneka Jaya Kijang, Syamsuddin.
Ia menegaskan seluruh bus sekolah yang sudah disediakan oleh pihaknya seluruhnya sudah diuji KIR.
“Semua bus yang kami sediakan disini (Bintan, red) sudah diuji KIR. Dan itu diuji langsung oleh Dishub Bintan. Kalau tak diuji KIR mana bisa kami menang tender. Karena salah satu persyaratan utamanya dalam pengadaan bus ya harus sudah diuji KIR,” jelas Syamsuddin, Rabu (24/5).
Syamsuddin menjelaskan terkait kecelakaan kemarin, dirinya tak memungkiri bahwa bus yang terlibat dalam kejadian tersebut, memang benar kondisi KIR-nya sudah mati.
Namun lanjutnya bus itu bukan termasuk dari 43 bus yang sudah dikontrakkan oleh Pemkab Bintan. Melainkan bus itu merupakan salah satu bus pengganti yang didatangkan langsung dari Pekanbaru.
“Benar, KIR bus yang kecelakaan kemarin itu mati. Tapi matinya pun karena, kami lagi mengurus mutasi berkasnya dari Pekanbaru ke Bintan,” terangnya.
“Kebetulan pada saat kecelakaan itu, tiga bus lagi mengalami kerusakan jadi masih dalam perbaikan di bengkel. Terpaksa kami gantikan bus yang cadangannya. Itu lah yang dari Pekanbaru. Dan jumlahnya ada 3 unit,” katanya lagi.
Syamsuddin juga memastikan semua bus yang disediakan oleh pihaknya selaku pemenang tender, tentunya sudah memenuhi kelayakan. Hal itu dapat dilihat dari perbaikan rutin yang dilakukan setiap bulannya.
“Memang gak semua bus yang kami sediakan baru, melainkan ada juga yang seken. Tapi kami pastikan semuanya layak. Sebab kami memiliki tim yang siap siaga terus mengecek kondisi bus setiap bulannya,” tuturnya.
Dirinya juga sangat menyayangkan kecelakaan itu bisa terjadi. Namun, menurutnya itu semua terjadi, tak terlepas dari kondisi jalannya yang juga rawan karena tak dilengkapi rambu dan sebagainya.
“Biarlah polisi yang menangani kasus itu. Mudah-mudahan hasil penyelidikan bisa cepat terungkap,” imbuhnya.
Ia menambahkan selain 43 bus yang stay untuk menjemput dan mengantar sekolah pelajar, pihaknya juga menyediakan lima bus cadangan untuk mengganti apabila ada bus yang mengalami kerusakan tiba-tiba.
“Kami juga sediakan bus pengganti yang bisa digunakan untuk cadangan. Tiga diantaranya kami datangkan dari Pekanbaru dengan bazet harga masing-masingnya Rp 230 juta. Itu diluar dari dana kontrak, dan merupakan kewajiban dari kami,” imbuhnya
Sementara itu, saat dikonfirmasi Ketua Komisi III DPRD Bintan, Fiven Sumanti, menuturkan pengelola bus sekolah sudah mengantarkan bukti uji KIR ke DPRD Bintan. Hal ini menyusul permintaan dari Komisi III yang ingin melihat langsung bukti surat tersebut.
“Saya tadi diberitahu, katanya mereka (pengelola bus, red) sudah antar bukti surat KIR yang kami minta, namun berhubung saya masih di Jakarta, mungkin besok akan saya cek lagi kepastiannya,” imbuhnya. (cr20)

Update