batampos.co.id – Gubernur Kepri, Nurdin Basirun berubah pikiran dalam menyikapi keputusan Tarif Listrik Batam (TLB) yang sudah diputusakannya melalui Peraturan Gubernur (Pergub) belum lama ini.
“Dengan memperhatikan dinamika-dinamika yang terjadi di Batam. Gubernur dengan kebijakan yang dimilikinya, memutuskan untuk merevisi persentase kenaikan TLB,” ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kepri, Amjon menjawab pertanyaan Batam Pos, Rabu (24/5)
Mantan Pejabat Pemkab Karimun tersebut menjelaskan, ini merupakan keputusan strategis dan sangat hati-hati yang dilakukan Gubernur. Menurut Amjon, kebijakan ini ambil untuk menjaga kondusifitas Batam. Masih kata Amjon, salah satu pertimbangannya adalah menyangkut aspirasi masyarakat Batam.
Untuk golongan 1.300 VA atau 6 Ampere yang sebelumnya naik 45 persen, diturunkan kenaikannya jadi 15 persen atau Rp 1.070 dari tarif sebelumnya.
Kenaikan per 1 Juni 2017 ini menurut Kepala Departemen Komersial Tata Niaga Penjualan Tenaga Listrik Bright PLN Batam, Solider Sinaga sesuai Pergub Kepri Nomor 21 Tahun 2017 yakni untuk golongan R1 1300 VA sebesar Rp1.352.
“Ini adalah bentuk respon Gubernur atas aspirasi masyarakat. Memang pada prinsipnya, ini keputusan yang sulit. Kenaikan 15 persen tahap pertama ini adalah solusi terbaik,” ujar Amjon.
Tahap pertama? Ya, sedianya kenaikan 45 persen untuk golongan 1.300 VA diberlakukan dua tahan. Tahap pertama naik 30 persen tahap kedua 15 persen.
Nah, pada revisi kenaikan tarif ini Gubnernur belum menentukan tahap selanjutnya naik berapa persen serta kapan akan dilakukan kenaikan itu.
Pada butir b revisi kenaikan tarif yang ditandatangani Gubernur Kepri tidak dijelaskan tegas bilamana kenaikan tarif tahap dua diberlakukan. Di situ hanya dijelaskan ….akan ditentukan lebih lanjut melalui petunjuk Gubernur…
Amjon menambahkan, Gubernur sudah memperhatikan dan mempertimbangkan dari berbagai sektor. Karena memandang Batam sebagai kota besar, infrastruktur listrik adalah kompenen penting dalam pembangunan Batam.
“Boleh diumpamalan keputusan Bapak Gubernur seperti menarik rambut di dalam tepung. Bagaimana menjaga rambut tidak putus, dan tepung tidak berserak,” paparnya. (jpg)