Rabu, 24 April 2024

Hujan, Pengerjaan Drainase Terhambat

Berita Terkait

Ilustrasi normalisasi drainase. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Intesitas hujan yang cukup tinggi belakangan menghambat sejumlah proyek peningkatan saluran drainase di Batuaji. Imbasnya kerusakan drainase semakin parah sebab banjir terus mengikis pinggiran drainase yang belum disemen. Rumah warga terancam ambruk sebab longsor pinggiran drainase tersebut kian melebar hingga ke rumah warga.

Sebelumnya warga perumahan Puri Mas, kelurahan Buliang yang mengeluhkan longsor di drainase depan perumahan mereka. Keluhan serupa juga datang dari warga di perumahan Bumi Agung kelurahan Kibing, Batuaji.

Drainase utama samping perumahan itu juga dilanda longsor. Longsor akibat pinggiran drainase yang terkikis banjir itu juga sudah memakan pinggiran jalan masuk ke perumahan warga.

Drainase dengan lebar mencapai enam meter itu baru berupa galian seperti sungai saja. Belum ada semenisasi apapun sepanjang drainase itu.

“Sudah bertahun-tahun kondisinya seperti ini. Memang sudah parah. Takutnya longsor itu sampai ke rumah kami,” kata Silvia, salah seorang warga di perumahan tersebut, Kamis (25/5) siang.

Setiap kali hujan, kata ibu dua anak itu, pinggiran drainase memang selalu runtuh karena terkikis banjir. Drainase yang semula lebar sekitar empat meter kini melebar mencapai enam meter. Kondisinya sama persis dengan drainase di perumahan Puri Mas. Warga kuatir jika drainase tersebut tak segera disemenisasi maka pemukiman mereka akan diterjang longsor.

“Kalau dibiarkan terus rumah kami di pinggir ini bisa rusak karena longsor ini,” ujar Silvia, warga perumahan Bumi Agung.

Kerasahan warga perumahan Bumi Agung. itu mulai ditanggapi pemerintah kota Batam. Proyek pembangunan drainase dari Dinas Bina Marga kota Batam di RW 21 itu sudah mulai dikerjakan di lokasi drainase tersebut.

CV Tinuntun Jumbun Karsa selaku pelaksana perbaikan drainase sudah mulai membersihkan saluran drainase yang sudah tertimbun tanah longsor. Pemasangan coran semen sudah mulai dilakukan namun baru sebatas di dekat lokasi gorong-gorong depan jalan perumahan Bumi Agung. Pengerjaan drainase itu memang terhambat sebab intesitas hujan yang cukup tinggi menyulitkan pihak proyek untuk merampungkan pengerjaan drainase itu.

“Sudah tiga hari ini kami tak kerja. Gimana lagi hujan terus,” kata seorang pekerja di lokasi proyek tersebut.

Padahal sesuai jadwal awal, proyek tersebut rencananya akan rampung dalam 120 hari kalender kerja. Namun karena kondisi cuaca yang kurang mendukung proyek tersebut bisa saja tidak bisa diselesaikan tepat waktu.

Senada disampaikan oleh pelaksana proyek pengerjaan drainase di perumahan Puri Mas. Intesitas hujan yang tinggi belakangan ini memang menghambat proyek mereka.

“Sudah pasang besi dan mall untuk cor, tapi belum bisa cor karena hujan terus,” Tato, koordinator pekerja proyek drainase di perumahan Puri Mas.

Pengerjaan sendiri kata Tato baru sebatas pengerukan tanah dan pemasangan beso coran di sisi luar jalan masuk perumahan. Sementara di lokasi longsor belum tersentuh perbaikan.

“Baru sebulan kami kerja memang belum sampai ke sana (lokasi longsor) sebab terkendala hujan terus ini,” katanya.

Meskipun demikian diakui Tato, proyek peningkatan drainase itu memang ditargetkan sampai ke lokasi longsor.

“Total 30 meter yang akan kami kerjakan, termasuk sampai ke lokasi longsor itu,” ujar Tato.

Sesuai jadwal awal pengerjaan itu rencananya akan rampung dalam kurun 220 hari kalender kerja. Namun karena terkendala dengan cuaca, pengerjaan itu bisa saja molor nantinya.

“Air (yang mengalir dalam drainase) cukup deras, jadi belum bisa kami lanjutkan cornya,” kata Tato. (eja)

Update