batampos.co.id – Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengungkapkan kebijakan tegasnya terkait profesionalisme dan disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Batam bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama ini ASN Batam bekerja tak lebih dari 40 hingga 50 persen.
“Ini dilakukan demi pulihkan nama baik ASN Kota Batam, mau akui atau tidak faktanya demikian. Lebih banyak santai daripada kerjanya,” ucap Rudi saat melantik pejabat eselon III dan IV, Jumat (26/5) sore.
Apalagi Batam kini menuju arah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), peralihan status ini tentu membawa tanggung jawab yang mulia sekaligus berat bagi Pemko Batam.
“ASN Batam dituntut untuk lebih baik lagi,” ucapnya.
Dia mengingatkan, jika ASB Batam tak mampu, dirinya akan mengambil ASN di luar Batam. Jika benar terjadi, hal ini akan membuat malu ASN Batam karena dianggap tidak mampu. Menurutnya, selain Kepala Dinas Kesehatan, Didi Kusmarjadi dirinya belum pernah mendatangakan ASN dari daerah lain.
“Jika tidak siapa, maafkan saya jika saya mengimpor diluar Kota Batam,” ucapnya.
Selain itu, era kepemimpinannya kini juga menerapkan kesepakatan kinerja untuk pejabat, jika selama tiga bulan usai dilantik tidak menunjukkan prestasi atau malah tidak bagus akan dicopot jabatannya.
“Bekerjalah secara profesional dan proporsional sesuai dengan jabatan jika ingin dihargai pemko dan masyarakat,” ucapnya.
Terkhusus pada pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dia mengingatkan agar tidak lagi yang melindungi bawahan yang melakukan kesalahan.
“Kalau ada seperti itu, pimpinannya yang saya berhentikan,” katanya.
Namun demikian, dia mengapresiasi perubahan kekinian Batam. Untuk itu dia meminta semua ASN Batam terus meningkatkan kinerja dengan memberikan pengabdian yang lebih baik pada masyarakat.
“Prestasi kita harus kita pertahankan, saat ini kita lagi benahi Batam ini,” tutupnya.
Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah ini, Rudi melantik 99 pejabat setingkat eselon III dan IV. Dengan rincian, 1 lurah, 27 eselon III dan 71 eselon IV. (cr13)