Selasa, 19 Maret 2024

Pariwisata Batam Lesu

Berita Terkait

Turis asal Korea Selatan berpose dengan latarbelakang “Welcome to Batam” di Batam Centre. Foto: Dalil harahap/batampos

batampos.co.id – Pariwisata digadang-gadang sebagai penopang ekonomi nasional. Namun berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Kepri pada kuartal pertama tahun 2017 turun 0,94 persen dibanding kuartal yang sama pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 kunjungan wisman berjumlah 475.840 kunjungan sedangkan tahun 2017 ini hanya 471.347 kunjungan.

Turunnya kunjungan wisman turut berimplikasi pada Tingkat  Penghunian  Kamar  (TPK)  hotel  berbintang  di  Kepri.

Walau Maret, TPK mencapai rata-rata 47,34 persen atau naik 4,89 poin dibanding TPK Februari 2017 sebesar 42,45 persen. Namun dibanding Maret 2016 malah turun sebesar 2,05 persen, TPK bulan Maret 2016 yaitu sebesar 49,39 persen.

Bahkan, TPK Kepri pada Maret tersebut lebih kecil 7,35 persen  dibanding  dengan  TPK  hotel  berbintang  secara  nasional,  dimana  rata-rata  TPK Nasional mencapai 54,69 persen.

Rata-rata   lama   menginap   tamu   asing  dan   Indonesia   pada   hotel   berbintang   pada  bulan Maret 2017 adalah 1,91 hari, lebih rendah 0,48 persen  dibanding dengan rata-rata  lama  menginap  tamu pada Februari 2017.

Bahkan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batam mengatakan alasan utama hotel di Batam tutup karena tingkat hunian yang rendah. Seperti yang terjadi pada Hotel Mercure Batam

“Tingkat hunian rendah, ini hal yang pasti (mempengaruhi),” kata Ketua Harian PHRI Batam, Tarigan.

Dia bahkan mengaku pesimis dengan perkembangan bisnis hotel ditengah ekonomi yang juga lesu. Menurutnya, jumlah wisatawan yang kerap naik tidak menjamin bisnis perhotelan di Batam bagus. Hal ini karena kebanyakan wisatawan menginap tidak lama bahkan tidak meniginap sama sekali.

“Mereka one trip saja, pagi datang sorenya pulang,” kata  dia. (cr13)

Update