Sabtu, 20 April 2024

Longsor Masih Hantui Warga Seibeduk, Sagulung dan Batuaji

Berita Terkait

Warga melihat lokasi longsor di Perumahan Purimas, Buliang, Batuaji, Kamis (18/5/2017). Longsornya jalan ini sangat mebahayakan warga sekitar karena semakin hari tanah semakin terkikis. Foto. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Banjir dan longsor masih menjadi ancaman warga yang tinggal di Seibeduk, Batuaji dan Sagulung saat hujan deras.

Seperti saat hujan kemarin malam. Di sepanjang jalan dari Simpang Dam Mukakuning sampai Dam Mukakuning, misalnya. Tumpahan air disertai lumpur dari bukit seberang rusun, membanjiri jalan hingga menyulitkan pengendara. Sejumlah kendaraan pun ada yang mogok.

Sementara di Bukit Kemuning, Seibeduk, akibat hujan deras yang turun  beberapa hari ini, mengakibatkan bukit tergerus air. Tanah campur batu itu terbawa air hujan hingga menutupi  ruas Jalan S Parman, Tanjungpiayu. “Ini sudah yang kedua kali,” ujar Warga Mangsang, Sirait, Kamis (1/6).

Tergerusnya tanah itu, kata Sirait, karena tak kuat menahan arus air yang deras. Ditambah kondisi bukit yang mulai gundul, karena proyek cut and fill yang marak di Kecamatan Seibeduk.
“Lahan itu mau dibuat kaveling, tapi sekarang tak jelas,” katanya.

Walau tidak sempat melumpuhkan akses transportasi, tanah dengan bebatuan kecil itu sedikit menganggu pengendara yang lewat. Pantauan Batam Pos, hingga siang kemarin, ruas jalan yang tak jauh dari Perumahan Nusa Indah itu masih tertutup tanah. “Tadi malam yang parah, untung Kelurahan Mangsang cepat tanggap dan langsung membersihkan dan mengeruk gerusan tanah itu,” terang Sirait.

Sementara itu, hujan yang terus terjadi di Batam mengakibatkan ruas Jalan R Soeprapto, tepatnya di Simpang Panbil, Seibeduk rusak dan terkelupas. Permukaan aspal dijalan selebar 4-5 meter itu banyak yang berlubang, namun ada juga yang sudah ditambal.

Menurut Safrudin, pengendara yang lewat, lapisan aspal itu terkelupas karena jalanannya sering tergenang banjir. “Lokasi ini memang sering tergenang air, makanya aspalnya rusak,” katanya.   Sementara itu, banjir masih menjadi ancaman serius di Seibeduk. Untuk mengatasi itu semua, dalam waktu dekat Kecamatan Seibeduk akan melakukan pembongkaran  pemukiman warga yang berdiri di pinggiran maupun di atas saluran drainase.

Camat Seibeduk, Science Taufik Riyadi mengatakan pemukiman warga yang menjadi target penertiban itu adalah pemukiman atau rumah liar yang ada di sepanjang saluran drainase di Sungai Pancur. “Ba­ngunan ini mempersempit aliran air yang bermuara ke laut,” ujar Science, Rabu (31/5).

Selain rumah liar yang menjadi target, pihaknya juga akan segera melakukan normalisasi drainase sepanjang Jalan S, Seibeduk. Drainase dengan panjang sekitar lima km itu akan dikeruk.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kota Batam, Yumasnur mengatakan ada berbagai faktor yang menyebabkan banjir. Tidak hanya reklamasi dan aktivitas cut and fill saja. Alokasi lahan yang meningkat tajam juga memengaruhi.

Saat ini pihaknya tengah bekerja untuk menyelesaikan permasalahan banjir ini. “Makanya ada tim koordinator, karena pimpinan menilai masalah banjir semakin parah, dan harus diselesaikan tahun ini,” terang Yumasnur.(cr19)

Update