Jumat, 19 April 2024

HKI senang FTA Diterapkan Untuk Batam

Berita Terkait

Pekerja dermaga bongkar muat barang Batu Ampar saat bekerja, Batuampar, Kamis (30/6). F.Rezza Herdiyanto Untuk Batam Pos

batampos.co.id – Himpunan Kawasan Industri Kepri menyambut baik, bila Free Trade Agrement diterapkan juga untuk industri yang ada di Batam. Sehingga bisa membuat industri di Batam bisa bergerak, tanpa harus mengandalkan permintaan barang dari luar negeri.

“Itu (FTA untuk Batam,red) yang kami minta,” kata Wakil Koordinator HKI Kepri, Tjaw Hoieng pada Batam Pos.

Ia mengatakan pihak di Industri di Batam sejak tahun lalu,  berusaha memperjuangan agar FTA itu diterapkan juga di Batam. Sehingga bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan luar negeri yang memasok barang yang sama dihasilkan industri di Batam untuk pasar domestik.

“Bagaimana kami mau bersaing, kalo dikenakan bea masuk sebesar 15 persen,” tuturnya.

Sedangkan itu perusahaan yang sama, barang yang dihasilkan sama dari pabrik-pabri yang berada di negera ASEAN dapat memasukan barang mereka tanpa bea masuk. “Nol persen, gak masuk akan kan,” ujarnya.

Ia berharap FTA ini bisa dikaji lagi, dan bisa diterapkan untuk Batam dalam waktu yang dekat. Sehingga pihak industri di Batam bisa melakukan ekpansi dan bisa kembali bergerak. Ia mengatakan banyak barang-barang yang dihasilkan Industri di Batam sangat banyak dan cukup komplit.

“Untuk Batamindo aja, ada beberapa item yang bisa dijual di pasar domestik,” ungkapnya.

Ia mencontohkan perusahaan yang memproduksi “part automotive”. Perusahaan ini bisa memasok ke Daihatsu dan Toyota. “Tapi kalau memasukan barang itu ke dalam negeri dengan sistim saat ini, kalah saing kan dengan perusahaan sejenis yang ada di negera ASEAN seperti Vietnam, Malaysia, Thailand yang dapat kemudahan masuk 0 persen,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menyebutkan salah satu solusi mengatasi perlambatan ekonomi di Batam yakni memberlakukan FTA. Ia mengatakan diterapkannya bea masuk nol persen bisa dapat menggairahkan perekonomian di Batam lagi.

“Hal ini sedang dikaji di pemerintaha pusat,” tuturnya.(ska)

Update