Rabu, 24 April 2024

H-7 Masuk Kategori Krusial Pangan

Berita Terkait

batampos.co.id – Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disprindag) Provinsi Kepri, Burhanuddin Husein mengatakan meskipun stok pangan di Provinsi Kepri tersedia untuk dua bulan ke depan. Tetapi ada kekhawatiran pihaknya, yakni tersendatnya ditribusi. Atas dasar itu pada H-7 jelang lebaran adalah waktu yang sangat krusial.

“Kita sudah simpulkan, bahwa H-7 sampai H-1 jelang lebaran adalah waktu yang extra untuk bekerja. Karena merukan waktu krusial,” ujar Burhanudin menjawab pertanyaan media disela-sela menghadiri rapat persiapan arus mudik lebaran di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Kamis (8/6).

Menurut pejabat eselon II tersebut, untuk menjaga distribusi pangan tidak tersendat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri. Karena persoalan ini berkaitan dengan transportasi. Apalagi Kepri merupakan daerah yang dipisahkan oleh lautan. Artinya transportasi laut menjadi kunci lancarnya ditribusi pangan di Kepri.

“Kita sudah melakukan evaluasi terhadap kebutuhan pangan di tujuh kabupaten/kota yang ada di Kepri. Kondisinya sampai saat ini masih terkendali,” papar pria yang akrab disapa Boy tersebut.

Dikatakannya juga pihaknya terus melakukan pengecekan harga-harga pangan di pasar, yakni bekerjasama dengan satgas pangan. Ia berharap semua pihak sama-sama mengawasi. Sehingga persoalan distribusi pangan tidak tersendat. Apalagi bagi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang ada di kawasan Natuna dan Anambas yang frekuensi transportasinya masih terbatas.

“Makanya kerja keras kita di seminggu jelang lebaran adalah memastikan proses distribusi pangan berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan proses bongkar muatnya di Pelabuhan,” paparnya lagi.

Lebih lanjut katanya, mendekati lebaran nanti, harga daging segar diprediksikan terjadi kenaikan. Dijelaskan, hal itu bisa saja disebabkan terbatasnya ketersediaan. Selain itu harus melalui perjalanan transportasi. Meskipun demikian, harga tersebut masih bisa dikendalikan. Disinggung mengenai pasar murah, Boy mengatakan operasi pasar adalah upaya untuk menekan harga pangan.

“Kita sudah koordinasikan dengan Kabupaten/Kota. Jika memang terjadi gejolak harga, baru dilakukan pasar murah. Mudah-mudahan pelaksaan lebaran tahun ini berjalan dengan baik, dan tidak ada keterbatasan ketersediaan pangan,” tutupnya.(jpg)

Update