Jumat, 29 Maret 2024

40 Pengelola BUMDes Ikuti Pelatihan

Berita Terkait

batampos.co.id – Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan, Pelatihan dan Informasi Balai Latihan Masyarakat Pekanbaru bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bintan memberikan pelatihan kepada 40 orang pengelola yang berasal dari 25 desa dan 25 BUMDes se-Kabupaten , Jumat (9/6).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Ronny Kartika mengatakan seluruh peserta yang mengikuti pelatihan selama 7 hari ini akan mengikuti berbagai materi, mulai dari Business Planing, administrasi, hingga Produk Marketing.

Ia menuturkan pelatihan ini diberikan, agar kapasitas pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dapat berkembang. Sebab usaha meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat ini juga sesuai dengan keinginan Bupati Bintan Apri Sujadi, serta Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam.

“Pelatihan ini dilaksanakan mulai tanggal 9 sampai 15 Juni, dengan melibatkan tenaga ahli Balatmas Pekanbaru satu orang, serta dua orang dari Dinas PMD Bintan,” jelas Ronny usai memberikan tanda peserta bagi para pengelola BUMDes yang akan mengikuti pelatihan tersebut.

Rony menambahkan saat ini total BUMDes yang sudah berdiri di Bintan dari tahun 2015 ada sebanyak 9 BUMDes. Dan signifikan menjadi 28 BUMDeS.

“Kami sangat mengharapkan setahun kedepan dengan keberadaan BUMDes ini mampu memiliki perananan dalam usaha peningkatan PAD Desa. Dinas PMD juga menyiapkan klinik desa dalam usaha pembimbingan dan konsultasi terkait pengembangan BUMDes di Bintan,” terangnya.

Tenaga Ahli Balatmas Pekanbaru, Rizky Vernando mengatakan pelatihan pengelola BUMDes ini sepenuhnya menggunakan metode partisipatif dengan tekhnik tutorial yang bertujuan, agar Pengelola BUMDes lebih memahami serta mengerti terkait pengelolaan management BUMDes yang baik dan benar.

“Tentunya kami akan mendukung penuh usaha-usaha pengembangan demi kemajuan BUMDes di Bintan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Masyarakat Desa Dinas PMD Kabupaten Bintan, Zamir Ambiya A Razak mengatakan pelatihan ini juga sebagai upaya dalam usaha peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat, guna mendorong masyarakat desa agar sadar akan peran atau posisinya yang strategis sebagai subyek dalam pembangunan Desa.

“Melalui pelatihan ini tidak hanya memberikan kemampuan dan keterampilan, melainkan juga harus dapat meningkatkan sikap mental mereka agar memiliki kesadaran kritis yang tinggi sebagai subyek pembangunan,” imbuhnya. (cr20)

Update