Kamis, 18 April 2024

Sekolah Farmasi di Batam, belum Pasti

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 8 Farmasi yang renacannya akan dibangun di Dapur 12, Sagulung belum jelas statusnya. Dinas Pendidikan Provinsi Kepri masih mempertimbangkan apakah sudah bisa menerima peserta didik baru atau belum pada tahun ajaran 2017/2018 nanti.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Arifin Nasir saat dihubungi mengatakan, putusan pasti terkait kejelasan SMKN Farmasi itu baru bisa diumumkan pada Senin (13/6) mendatang.

“Masih kami pertimbangkan. Senin nanti kami baru bisa pastikan apakah sudah bisa terima siswa baru untuk tahun ajaran pertama atau belum,” katanya, Jumat (9/6) siang.

Saat ini pihaknya masih mempertimbangkan berbagai hal terkait rencana pembukaan unit sekolah baru tersebut. Mulai dari lokasi sekolah yang akan ditumpangi sampai dengan kelengkapan tenaga pengajar dan kepala sekolah.

“Antara jadi atau tidak masih dibilang fifty-fiftylah,” tuturnya.

Jikapun nanti ditetapkan akan membuka penerimaan peserta didik baru, pada tahun pertama tentu kata Arifin, jumlah siswa yang diterima juga akan dibatasi sebab akan menumpang belajar di gedung sekolah lain. Itu karena gedung sekolah SMKN 8 tersebut belum ada dan sedang dalam tahap pembangunan.

“Kalaupun jadi, tahun pertama memang masih dibatasi. Jumlahnya akan disesuaikan dengan keadaan,”jelas Arifin.

Wacana pembangunan gedung SMKN 8 sendiri masih dalam proses pelelangan. Lokasinya berada di Dapur 12, Sagulung. Peletakan batu pertama sudah dilakukan Gubernur Kepri Nurdin Basirun sejak Rabu (22/3) lalu.

Masyarakat Sagulung menyambut baik rencana pembangunan sekolah tersebut. Sebagai sekolah Farmasi satu-satunya di Kepri, SMKN 8 Batam tentu cukup diminati. Puluhan bahkan ratusan warga sudah menantikan kehadiran sekolah tersebut. Mereka mulai bertanya-tanya terkait peneriman peserta didik baru (PPDB) di sekolah tersbeut.

Warga di sekitar lokasi pembangunan sekolah misalkan, sudah menyiapkan berbagai perlengkapan pendaftaran agar anak mereka bisa masuk di sekolah tersebut.

“Tapi masalahnya belum ada informasi pasti kapan dan dimana kami harus daftar. Padahal sudah jauh-jauh hari saya persiapkan perlengkapan daftar buat anak perempuan saya,” kata Rafli, warga kaveling Melati yang lokasinya tak jauh dari lokasi pembangunan gedung SMKN 8 tersebut, kemarin.

Rafli menambahkan, tidak sedikit warga yang berniat memasukan anaknya di sekolah tersebut. Beberapa tetangganya termasuk sejumlah kerabat yang tinggal di wilayah Batuaji mengaku sangat menantikan proses PPDB sekolah tersebut.

“Banyak yang ingin anaknya sekolah di situ. Karena satu-satunya SMKN Farmasi di Batam,” ujar Rafli. (eja)

Update