Selasa, 19 Maret 2024

Defisit, OPD Tunda Sejumlah Proyek

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Perkiraan defisit hingga Rp 241 miliar memaksa sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menunda proyek. Seperti Dinas Cipta Karya yang menunda pembangunan kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

Menurut Kepala Dinas Cipta Karya, Suhar, penundaan proyek senilai Rp 7 miliar tersebut karena Disnaker masih bisa menempati kantor yang lama untuk sementara waktu.

“Ini yang kami usulkan. Ini saja, yang lain masih jalan semua, contohnya masjid agung di Tanjungucang yang kini tengah lelang,” ucap Suhar.

Sementara itu, Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) Batam Herman Rozie mengisyaratkan pembangunan beberapa taman akan terdampak. “Nantilah kita pikirkan dulu, kita ini defisit,” ucapnya di kantor walikota.

Kini pihaknya tengah mendata dan mempelajari proyek mana yang akan ditunda. Ia mengaku defisit adalah perkara yang tidak diinginkan karena banyak proyek Disperkimtan adalah proyek fisik. “Detailnya memang saya belum tahu terkait defisit ini, tapi yang jelas kita kena,” kata dia.

Sementara itu Wali Kota Batam Muhammad Rudi memastikan defisit tak menganggu proyek infrastruktur prioritas yang kini gencar dibangun. “Contohnya jalan, tetap lanjut,” kata dia, singkat.

Sebelumnya, perkiraan defisit Rp 241 miliar disampaikan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, perkiraan tersebut didapatkan setelah pihaknya menggelar rapat internal, beberapa waktu lalu.

Amsakar menyebutkan, keadaan ini memaksa pihaknya menunda banyak pekerjaan fisik yang belum sempat dilaksanakan. “(Proyek) yang belum dimulai di hold dulu, dipangkas dulu, udah ada (perkiraannya) saya tak bisa sampaikan karena banyak sekali,” ucap Amsakar ketika ditanya satu contoh proyek yang bakal ditunda.

Agar lebih terkelompok, ia mengatakan dirinya dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi telah meminta seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menginventarisasi proyek yang bakal ditunda. “Kami minta OPD sampaikan ke kita,” ujarnya.

Ia mengatakan, pada prinsipnya Pemko Batam awalnya tak tinggal diam dengan keadaan ini, namun beberapa alternatif pendapatan daerah seperti upaya peningkatan retribusi parkir dengan parkir langganan berakhir gagal. “Kita sama-sama berat 2017 ini, semoga akan baik lagi, kita sama-sama berdoa,” harapnya. (cr13)

Update