Herman Rozie. foto: Dalil Harahap/Batam Pos
batampos.co.id – Dampak defisit yang diperkirakan hingga Rp 241 miliar memaksa Dinas Permukiman, Perumahan Rakyat, dan Pertamanan (Disperkimtan) Kota Batam menunda proyek dengan total anggaran senilai Rp 12 miliar.
Kepala Disperkimtan Kota Batam, Herman Rozie menyebutkan, proyek-proyek yang ditunda seperti pembangunan Taman Labirin yang berlokasi di Kebun Raya Batam, penataan taman di ruas Jalan Raja Haji Fisabilillah dari Simpang My Mart ke Simpang Masjid Raya, pembangunan pagar Rumah Susun (Rusun) Mukakuning dan Fanindo, dan pembuatan batu miring di Simpang Baloi.
“Ada lagi yang kita tunda, saya kurang hafal,” ucapnya.
Ia mengatakan, proyek yang ditunda rata-rata adalah proyek yang dinilai belum terlalu penting dalam waktu dekat. Sementara proyek yang mendesak dan berkaitan langsung dengan masyarakat akan jadi prioritas.
“Yang berkaitan dengan masyarakat tidak bisa diganggu, ini sesuai dengan arahan Pak Wali,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebutkan Batam diperkirakan akan defisit hingga Rp 241 miliar. Faktor yang paling signifikan yakni minimnya pendapatan dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi Bangunan (PBB).
“Jadi (proyek) yang belum dimulai di hold dulu, dipangkas dulu, udah ada (perkiraannya) saya tak bisa sampaikan karena banyak sekali,” kata Amsakar. (cr13)