batampos.co.id – Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro bersama dengan Wakil Kepala BP Batam Agus Tjahajana Wirakusumah dan Anggota 5 Deputi Bidang Pelayanan Umum Gusmardi Bustami serta Direktur Promosi dan Humas, dan Direktur Lalu Lintas Barang berkunjung ke dua perusahaan asing yaitu PT. Caterpillar Indonesia Batam yang berlokasi di Tanjung Uncang dan PT. Osie Electronics Batam yang berlokasi di Kawasan Industri Cammo, Batam Centre, Selasa (20/6/2017)
Safari investasi BP Batam atau kunjungan lapangan/site visit tersebut merupakan salah satu upaya BP Batam untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan stake holder yang tentunya terkait dengan tupoksi BP Batam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam, sehingga berbagai informasi yang nantinya diperoleh akan dipelajari dan dikembangkan agar menjadikan Batam lebih baik lagi khususnya bagi para calon investor dan para investor yang sudah berinvestasi di Batam.
Kunjungan yang pertama adalah ke sebuah perusahaan asal Jerman yang bergerak dibidang industri alat berat, yaitu PT. Caterpillar Indonesia Batam yang memproduksi alat-alat berat seperti excavator dan bucked excavator yang berlokasi di wilayah Tanjung Uncang.
Dalam kunjungan tersebut Hatanto mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi BP Batam dalam upaya untuk bertemu dan berkomunikasi serta mendengar langsung mengenai permasalahan yang menjadi kendala ketika berada di Batam serta rencana kedepan perusahaan tersebut untuk mengembangkan investasinya di Batam.
“Kunjungan ini penting bagi kami untuk melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan stake holder mengenai berbagai kendala yang dihadapi sehingga kita dapat merumuskan dan mencari solusinya” ucap Hatanto disela-sela pertemuan dengan pimpinan Perusahaan PT. Caterpillar Indonesia Batam di Tanjung Uncang.
Asnil Fauzi, EHS & Security Manager PT. Caterpillar Indonesia Batam menyambut baik kedatangan rombongan pimpinan dari BP Batam dan menjelaskan mengenai profil perusahaan yang berdiri sejak tahun 2008 serta rencana kedepan perusahaan.
“Lokasi yang strategis serta berbagai kemudahan tentunya menjadikan Batam sebagai salah satu pilihan utama PT. Caterpillar Indonesia Batam berinvestasi di sini, mengingat customer mereka yang berasal di Asia menjadikan prinsip low cost product dapat terrealisasi.”
Kunjungan tersebut diakhiri dengan melihat fasilitas yang dimiliki oleh PT. Caterpillar Indonesia Batam dalam memproduksi produk-produk mereka.
Untuk kunjungan yang kedua rombongan pimpinan BP Batam berkunjung ke salah satu perusahaan asal Amerika yang bergerak dibidang elektronik, yaitu PT. OSIE Electronics Batam yang berlokasi di kawasan industri Cammo Batam Centre.
Wakil Kepala BP Batam Agus Tjahajana Wirakusumah menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan mereka kesini dan mengatakan bahwa kegiatan yang kami lakukan ini semata-mata hanya untuk meningkatkan Batam sebagai pusat industri dan investasi terkemuka diwilayah Asia.
“Mendatangi perusahaan yang potensial yang akan dapat membawa Batam sebagai pusat investasi di wilayah Indonesia dan Asia. Dan kami kesini juga ingin mendengar berbagai permasalahan yang kerap dihadapi dalam berinvestasi di Batam, sehingga kami dapat melakukan evaluasi untuk memperbaikinya.”
Presiden Direktur PT. Osie Electronics Batam, Santos Loy menyambut baik kedatangan rombongan pimpinan BP Batam, dan menjelaskan mengenai company profile serta jenis-jenis produk apa saja yang diproduksi oleh PT. Osie Electronics Batam yang seluruhnya merupakan produk ekspor.
“Kami memproduksi pcba, micro chips, serta alat elektronik untuk kesehatan dan keamanan (security scan) yang semunya merupakan produk ekspor keluar negri, dengan adanya fasilitas FTZ menjadikan produk kami kompetitif, dan kami berharap kedepannya Batam akan terus berkembang menjadi kawasan industri yang modern,” icap Santos Loy
Beliau sangat mengapresiasi kedatangan rombongan pimpinan BP Batam tersebut, beliau berharap BP Batam dapat terus meningkatkan pelayanannya khususnya bagi para investor yang menggunakan layanan perizinan maupun fasilitas/infrastruktur yang merupakan faktor utama bagi mereka untuk melaksankan produktivitasnya. (rilis)