batampos.co.id – Istri dan ketiga anak Dwi Djoko Wiwoho, mantan Direktur Humas BP Batam akan pulang ke Indonesia. Tapi kepulangan keluarga Djoko ini, tak bisa seperti masyarakat Indonesia lainnya yang pulang atau dideportasi dari luar negeri. Karena keterlibatan mereka dengan jaringan teroris internasional ISIS, keluarga Djoko akan melewati serangkaian pemeriksaan.
“Tentu nantinya akan dilakukan pendalaman intensif,” kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, Jumat (30/6).
Tapi pemulangan keluarga Djoko ini, kata Sam merupakan wewenang kementrian luar negeri, satgas anti teror, Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
“Kalaupun mereka pulang ke Batam nantinya, tentu akan diterima. Tapi harus melewati itu dulu,” ujarnya.
Ia mengatakan pihak-pihak terkait yang disebutkan diatas, tentu ingin tau kenapa peristiwa perginya Djoko ke luar negeri ikut ISIS. Ada yang bilang Djoko pergi karena pengaruh istrinya.
“Semuanya tentu harus ada pengembangan. Akan didalami apa ada melanggar hukum atau tidak,” ujarnya.
Sejauh ini apakah pihak Pemerintah pusat atau instansi terkait berkoordinasi dengan Polda Kepri untuk kepulangan istri Djoko dan tiga anaknya? Sam mengatakan pastinya nanti akan ada. Namun belum tahu itu kapan.
Secepatnya? Sam hanya tersenyum menjawab hal tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya istri Djoko dan ketiga anaknnya melarikan diri dari daerah kekuasaan ISIS. Dari pengakuan anak kedua Djoko, mereka tidak tahan dengan perlakuan ISIS.
Dalam video yang diunggah di Youtube tersebut, anak kedua Djoko Wiwoho, Dhania merasa tertipu masuk ke wilayah ISIS. Ia mengatakan kehidupan di wilayah ISIS tak seenak, seperti yang digembar-gemborkan melalui internet. Ia mengatakan tujuan keluarganya masuk ISIS, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik sebagai seorang muslim. (ska)