Kamis, 28 Maret 2024

Krisis Listrik, Tambelan Gelap Gulita 24 Jam

Berita Terkait

Suasana masjid di Kecamatan Tambelan yang hanya mengandalkan mesin genset. F. Robby Patria untuk Batam Pos

batampos.co.id – Sejak H + 3 Lebaran atau Selasa (28/6), warga Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan tidak merasakan listrik. Warga terpaksa harus bergelap-gelapan karena pemadaman listrik berlangsung 24 jam.

“Sejak Selasa mulai padam. Blackout atau gelap gulita se Tambelan sejak Rabu malam,” ujar Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan (KKT), Robby Patria, Kamis (29/6) pagi.

Menurut Robby, dua mesin pembangkit rusak. Sehingga menyebabkan Tambelan gelap gulita 24 jam. “Informasinya satu mesin di kepala klip patah, yang mesin satu lagi ada serpihan pecahan di penampungan oil sehingga tak dioperasikan. Khawatirnya rusak parah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Robby menjelaskan, informasi di lapangan perbaikan
mesin menunggu teknisi dan sparepart mesin yang akan dikirim dari Tanjungpinang. “Belum jelas, apakah teknisi dan sparepart akan tiba tanggal 1 atau 3 Juli,” katanya.

Saat ini, menurut Robby, Tambelan kembali ke masa 80an. Kala itu, warga Tambelan sama sekali belum menikmati listrik. Listrik baru masuk sekitar tahun 1994.

“Mau keluar juga khawatir karena gelap sekali. Takut tabrakan. Hanya gemerlap cahaya bintang di langit yang menghiasi Pulau Tambelan,” kata Robby.

“Jadi ingat Tambelan masa lampau, waktu masih nonton Tv di rumah camat lama. Balik nonton berlari megang selipa. Larinya makin kencang terutama ketika melewati jalan di dekat Gunung Aik Bah,” tambahnya tertawa.

Ia menyebutkan, saat ini ada beberapa rumah bergantung genset. Hanya, biaya solar dirasa besar sehingga menyala beberapa jam saja. Terkait krisis listrik di Kecamatan Tambelan Robby berharap solusi dari Pemkab Bintan.

“Jika Pemkab segera membetulkan radiator mesin Perkin made in Inggris yang rusak, harapannya kondisi listrik di Tambelan normal. Karena jadi ada dua mesin cadangan,” katanya.

Kepada PLN, ia meminta agar segera membongkar mesin yang usianya sudah tua. “Kalau hanya diganti sparepart yang rusak, menurut saya akan rusak lagi. Mesinnya perlu peremajaan atau dibongkar semua sehingga kerusakan satu tidak merembet ke kerusakan lain. Ini yang dialami mesin di Kecamatan Tambelan, seperti penyakit manusia namanya komplikasi,” tuturnya.

“Semoga pihak terkait segera menyelesaikan persoalan listrik di Tambelan, dengan menambah secepatnya mesin baru,” harapnya.

Arif Rahman Humas PLN Tanjung Pinang mengaku belum tahu. “Kapan tu. Oh ya. Nanti kami informasikan lagi,” demikian jawabnya singkat. (cr21)

Update