Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Bantah Dirinya Terlibat

Berita Terkait

batampos.co.id – Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris menyayangkan namanya terseret dalam aksi peristiwa pembakaran puluhan alat berat milik PT. Kartika Jemaja Jaya (KJJ). Dirinya dituduh membekingi aksi bakar alat berat tersebut.

“Tuduhan bahwa bupati terlibat pembakaran alat berat itu tidak benar,” ungkapnya melalui Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Kepulauan Anambas Robi Sanjaya, Jumat (30/6).

Menurutnya sudah jauh-jauh hari bupati sudah memanggil dan
mengintruksikan kepada camat Jemaja dan Jemaja Timur untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat dan hal ini sudah dilakukan oleh pihak kecamatan dengan melibatkan polsek, koramil agar masyarakat tidak melakukan perbuatan anarkis.

“Bahkan saat kejadian bupati dan wakil bupati, Sekda, kapolres dan jajarannya juga turut hadir dilokasi,” ungkapnya lagi.

Masa sudah merasa tidak percaya dengan keberadaan KJJ, karena sudah ada kesepakatan antara masyarakat dengan KJJ jika pada tanggal 29 Juni alat berat milik KJJ sudah harus keluar dari lokasi jemaja Timur tepatnya di pulau Telapan.

“Karena sudah sampai batas waktu maka amarah warga tidak bisa lagi terbendung sehingga mereka membakar alat berat itu,” ungkap Robi.

Sementara itu Dan Ramil Letung Kapten Inf Janer Arwan, membantah adanya pemberitaan dari media online yang megatakan jika TNI AD ikut membekingi pembakaran alat berat itu. “Sekali lagi itu tidak benar dan pernyataan itu hanya sepihak,” ungkapnya kemarin.

Menurutnya kejadian itu memang benar-benar spontanitas dari warga yang sudah tidak tahan lagi menahan amarah karena menolak KJJ beroperasi di Jemaja. “TNI AD tidak ada menghasut,” ungkapnya lagi.

Menurut keterangan yang didapakan dari masyarakat, KJJ ini merambah hutan dengn kedok mendirikan perkebunan. “Itu yang bilang masyarakat,” ungkapnya.

Semenjak kayu banyak yang ditebang, maka masyarakat sudah mulai merasakan dampak seperti kekurangan sumber air bersih dan limbah dari hasil penebangan kayu juga masuk ke laut karena posisinya didekat pantai yang kodisinya miring sehingga sampai masuk ke laut.

“Kemiringannya diatas 70 derajat jadi sampaihnya turun kelaut. Karena terlalu miring jadi masyarakat menilai itu sangat tidak cocok untuk perkebuhan karet,” ungkapnya lagi.

Meski sempat menegangkan tapi sekarang ini kondisi ditempat kejadian sudah kondusi. Masyarakat juga sudah menjalankan aktifitas seperti biasanya.

Menanggapi hal ini bagian Humas PT. KJJ Darmalis, mengatakan jika saat ini izin yang dimiliki KJJ sudah lengkap dari awal sampai akhir. Alar berat yang ada tersebut rencananya akan digunakan untuk membuat parit, jalan dan sebagainya untuk kebutuhan operasional.

Namun jika ternyata di lapangan terjadi pembakaran alat berat, maka itu diluar prediksinya. Ketika ditanya apakah PT. KJJ akan tetap beroperasi, dirinya belum bisa menjawab langsung. Namun dirinya mengatakan jika pihaknya akan menyelesaikan masalah ini dulu.

“Kita belum bisa katakan akan beroperasi atau tidak, kita akan selesaikan masalah ini dulu,” ungkapnya. (sya)

Update