batampos.co.id – Tiga orang pemuda yang tidak dikenal berhasil ditangkap di depan pintu masuk Mapolres Karimun karena mencoba melakukan penyerangan terhadap anggota. Penyerangan dilakukan terpisah yang didahului dengan percobaan penyerangan di pos penjagaan.
Namun penyerangan ini gagal, karena di pos penjagaan tidak hanya ada anggota Polres Karimun, tapi juga dibantu dengan anggota dari Sat Brimob Subden 4 Pelopor Polda Kepri. Dan, di pos penjagaan sendiri polisi memang sudah selalu waspada terhadap siapa saja warga yang masuk ke dalam kawasan perkantoran. Tidak lama kemudian ada dua pria lagi yang ditangkap karena mencoba menyerang polisi menggunakan senjata tajam dan membawa tas berisi bahan peledak.
”Ini hanya simulasi untuk meningkatkan kemampuan polisi kita. Artinya, yang kita lakukan di lingkungan Mapolres hanya merupakan bentuk pelatihan untuk meningkatkan kemampuan anggota dari seluruh satuan yang ada. Sehingga, setiap anggota yang bertugas sebagai piket penjgaan dan piket fungsi dari masing-masing satuan mengetahui apa yang akan dilakukan jika hal seperti ini terjadi,” kata Kapolres Karimun, AKBP Agus Fajaruddin, Sabtu (1/7).
Lanjut Kapolres, apa yang diperagakan dalam kegiatan simulasi ini jangan sampai terjadi di wilayah Kabupaten Karimun. Baik di lingkungan perkantoran dan di tempat lain. Intinya, dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat, bahwa tindakan radikalisme apa pun bentuknya harus dilawan. Jika memang ada hal-hal yang berkaitan dengan ini, maka masyarakat dapat melaporkannya kepada polisi.
”Sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawab kita untuk tetap menjaga Kabupaten Karimun dalam situasi yang kondusif dan aman. Itu tidak saja menjadi tugas dari aparat kepolisian, tapi juga menjadi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh agama, pemuka masyarakat dan juga para pemuda. Jika daerah kita tetap kondusif, maka semua aktivitas bisa tetap berjalan dengan baik,” ungkap Agus. (san)