Selasa, 19 Maret 2024

@lionairgroup Perluas MRO di Batam, akan Serap 4.000 Tenaga Kerja

Berita Terkait

Hanggar pesawat lion air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Maskapai penerbangan Lion Air terus melakukan pengembangan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Pada Oktober mendatang, perluasan MRO dilakukan di atas lahan 8 haktare.

Setelah selesai, MRO Lion Air ini akan mampu menampung 18 pesawat dalam sekali perbaikan atau perawatan. Menariknya, tenaga kerja yang bisa terserap bisa menembus angka 4.000 orang. Khususnya tenaga kerja yang memang memiliki keahlian di bidang perawatan dan perbaikan pesawat.

“Mereka (Lion Air,red) sudah selesai melakukan pematangan lahan seluas 8 Haktare,” kata General Manager Operasional Hang Nadim Batam, Suwarso, Senin (3/7).

Pengembangan MRO Lion Air tersebut, mengambil lahan di kiri MRO lama. Nantinya direncanakan untuk ke MRO Lion Air, akan ada jalan khusus. “Jadi gak lewat bandara lagi, ada jalan tersendiri. Bila kita melintasi jalan lintas bandara, kita akan melihat pintu masuknya,” tuturnya.

Saat ini, kata Suwarso pihak Lion Air sudah menyelesaikan proses pematangan lahan untuk pembangunan gedung MRO tersebut. MRO tersebut direncakan akan jadi homebase pusat perawatan pesawat Lion Air untuk Indonesia Bagian Barat. “Katanya begitu,” tutur Suwarso.

Lion Air sendiri saat ini sudah mengoperasikan MRO seluas 4 haktare. Bangunan tersebut terdiri dari dua bagian yang masing-masing bisa menampung enam pesawat atau total 12 pesawat.

“Kami siapkan lahan yang cukup luas, mencapai 28 haktare. Saat ini sudah terpakai 4 haktare,” ujar Deputi III BP Batam, Eko Santoso Budianto, belum lama ini.

Selain itu kata Eko, 12 hektar lagi tengah dalam proses pematangan lahan, bahkan delapan hektare telah selesai.

Eko memperkirakan jika bisa beroperasi penuh, maka MRO Lion bisa nantinya menampung 50 unit pesawat.

“Dan jika beroperasi penuh, maka bisa menampung 8000 hingga 10 ribu tenaga kerja lagi,” jelasnya lagi.

Eko menambahkan, Garuda Maintenance Facility (GMF) juga berencana menbangun fasilitas serupa. Pihaknya merespon baik.

Pria berambut putih ini menegaskan Hang Nadim akan terus dikembangkan supaya Batam dapat menjadi kota tujuan industri berteknologi tinggi.

Nantinya bandara akan dikembangkan dengan membangun terminal dua, perluasan terminal satu, pembangunan terminal kargo, hotel, pusat bisnis, pusat medis, taman hunian, taman budaya, pusat komersial dan konvensi, kebun botani, pusat hiburan, apartemen dan kawasan berikat.

“Saat ini terminal satu hanya dapat menampung 5 juta orang. Sedangkan tahun lalu sudah 6,1 juta orang. Tingkat pertumbuhan rata-ratanya 13-18 persen pertahun,” jelasnya.

Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu juga untuk meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tahun lalu, bandara menyumbang Rp 190 miliar ke BP Batam.

“Dan awal tahun ini hingga Mei sudah dapat Rp 90 miliar,” kata Eko. (ska/leo)

Update