Jumat, 19 April 2024

Sistem Zonasi PPDB Minim Sosialisasi

Berita Terkait

Warga Antre Beli Gas Melon

Penerimaan Pajak April Lebihi Target

Salah satu pelajar dan orang tua ketika melakukan pendaftaran di SMPN 1 Karimun beberapa waktu lalu. F. Tri Haryono/Batam Pos.

batampos.co.id – Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018 yang menggunakan sistem zonasi, dinilai minim. Buktinya, masih banyak orangtua murid yang kelimpungan begitu melakukan pendaftaran.

Bahkan ada yang harus pulang untuk melengkapi persyaratan maupun melakukan pendaftaran ke sekolah lain sesuai dengan tempat tinggal calon siswa tersebut. Minimnya sosialisasi tersebut, disayangkan sejumlah kalangan. Terutama penggiat pendidikan.

”Saya cukup menyayangkan, seharusnya pihak Dinas Pendidikan Karimun melakukan sosialisasi jauh-jauh hari. Jadi tidak kebigungan orangtua murid, ditambah lagi harus membawa Kartu Keluarga (KK) dan sebagainya,” jawab Penggiat Pendidikan Karimun Raja Zuriantias, Selasa (4/7) kemarin.

Walaupun kebijakan tersebut dari pusat, kata Zuriantias, dipandang cukup bagus. Namun harus ada sosialisasi terhadap publik. Artinya, pihak Dinas Pendidikan Karimun bagaimana informasi penerimaan PPDB tersebut sampai di masyarakat.

”Menurut saya, kalau sosialisasi tidaklah susah. Tidak perlu saya ajarinlah caranya, terbuktikan pada hari pertama banyak orangtua murid yang kebigungan. Apalagi yang berada di pulau-pulau, lebih bigung lagi,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Karimun Bakri Hasyim tidak menapikan, kurangnya sosialisasi terhadap atauran baru dalam PPDB dengan menggunakan sistem zonasi. Namun, demikian pihaknya akan melakukan evaluasi nantinya. Sebab, hanya sosialisasi di setiap sekolah saja terhadap aturan baru itu.

”Semua kritikan dan saran yang dikeluhkan oleh orangtua murid saya tampung. Dan akan menjadi pembelajaran kedepannya. Intinya, kita tidak ingin ada anak yang putus sekolah. Kalau tidak diterima di sekolah negeri, kan bisa masuk sekolah swasta,” katanya.

Dengan pemberlakuan sistem zonasi tersebut, diharapkan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan murid. Sehingga, pemerataan murid disetiap sekolah bisa dilakukan. Dan bisa meminimalkan, biaya transportasi maupun waktu ketika anak sekolah tersebut menuju ke sekolah.

”Manfaatnya banyak dengan sistem zonasi ini. Harap maklum sajalah, sistem ini baru pertama kali diberlakukan,” tuturnya.

Pantauan di lapangan, pada hari kedua masih banyak orangtua murid yang melakukan pendaftaran ke sekolah-sekolah favorit seperti SMPN 1 Karimun, SMA 1 Karimun dan sebagainya. (tri)

Update