Jumat, 29 Maret 2024

Jangan Panik, Termakan Isu Beras Plastik

Berita Terkait

batampos.co.id – Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan, Bintan, Setia Kurniawan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menanggapi dengan panik isu dugaan beras plastik yang beredar di Tanjunguban, akibat postingan dari pengguna Facebook bernama Ryan Firdaus Syaputra belum lama ini.
Menurutnya terkait soal isu dugaan beras plastik tersebut, tentunya harus dinilai dengan cerdas. Pasalnya hingga saat ini isu beras yang terbuat dari plastik dan banyak beredar di Indonesia, tersebut kenyataannya saat ini belum ada yang terbukti sama sekali.
“Kalau dilihat kasat mata lalu dipegang dan melihat videonya, itu beras asli. Namun kami akan tetap meneliti di laboratorium, agar dapat diputuskan secara ilmiah dan tidak menjadi masalah,” jelasnya, Kamis (6/7).
Dirinya juga memastikan isu yang beredar tersebut tidak benar. Hal ini dikarenakan harga biji plastik jauh lebih mahal dari pada beras dengan kualitas terbaik sekalipun.
“Biji plastik itu Rp 60 ribu harganya per kilonya, kalau beras paling mahal Rp 25 ribu. Sedangkan untuk yang beras Bulog hanya Rp 9 ribu. Jadi perkiraannya kalau dilakukan sabotase mungkin saja, tapi kalau untuk dijual dalam skala besar itu tidak mungkin,” terangnya.
Ia juga meminta kepada masyarakat supaya tidak mudah termakan isu yang belum jelas kebenarannya tersebut. Hal ini agar tidak menimbulkan kepanikan dengan isu yang beredar saat ini.
“Sebaiknya siapa pun yang menemukan adanya indikasi kecurigaan yang mengarah ke dugaan beras plastik, mungkin bisa segera melapor ke polisi, camat atau DKUPP,” sebutnya.
Sementara itu, Ryan Firdaus Syahputra yang di konfirmasi terkait postingan akun di facebook pribadinya tersebut, mengakui jika dirinya tidak menyebut itu beras plastik, melainkan meminta pendapat kepada netizen soal beras yang ia beli.
Sebab, menurutnya beras yang dibelinya tersebut aneh, tidak seperti beras sebelumnya yang ia beli.
“Maksud saya memposting video ini supaya bisa dilihat bersama, apakah beras tersebut aneh atau tidak. Terus apakah benar-benar beras yang tidak mengandung plastik,” ungkapnya.
Atas postingannya tersebut, beras yang di beli di salah satu toko di Tanjunguban, sebagian sudah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk di cek keasliannya. (cr20)

Update