Selasa, 19 Maret 2024

Natuna masih Menjadi Lokasi Pencurian Ikan oleh Nelayan Asing

Berita Terkait

Anggota Polair mengawal nelayan Vietnam yang ditangkap dsi perairan Natusa saat ekpos di Pelabuhan Batuampar, Jumat (14/7). Polisi mengamankan lima kapal dengan 25 ABK dan 5,5 ton ikan. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Besarnya potensi perikanan di perairan Indonesia menjadi target utama kapal asing dalam aksi pencurian ikan. Untuk yang kesekian kalinya, Kapal Bisma 8001 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri kembali menangkap kapal berbendera Vietnam yang sedang melakukan aktivitas pencurian ikan di perairan Natuna, Jumat (7/7) lalu.

Dalam kurun waktu lima hari, kelima kapal dengan jumlah ABK sebanyak 25 orang itu berhasil menangkap ikan dengan berbagai jenis, seberat 5,5 Ton.

“Penangkapan ini bermula dari kelima kapal asing ini terdeteksi di radar Kapal Bisma 8001 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Jumat sekitar pukul 12.45 WIB. Setelah itu, kapal Bisma langsung menuju ke lokasi,” ujar Wakapolda Kepri Brigjen Pol Didi Haryono, Jumat (14/7) sore.

Sesampainya di lokasi, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap lima kapal itu. Dari hasil pemeriksaan, para nahkoda kapal tidak bisa menunjukkan dokumen atau izin dalam melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia, dan selanjutnya dibawa ke Batam untuk dilakukan proses selanjutnya.

“Saat diamankan, tidak ada perlawanan apapun dari mereka dan diamankan di tempat yang berbeda. Sementara, untuk proses selanjutnya, kita serahkan kepada PSDKP Batam untuk dilakukan proses selanjutnya,” ucapnya.

Seringnya terjadi pencurian ikan di perairan Indonesia, Polair Polda Kepri akan melakukan kerjasama dengan seluruh instansi perikanan dalam memberantas aksi pencurian ikan di perairan Indonesia. “Seperti yang kita ketahui, perairan Indonesia itu luas. maka itu, kita kerja sama dengan instansi lainnya untuk penanganan pencurian ikan,” imbuhnya.

. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Lima kapal yang diamankan itu yakni Kapal BV 4851 TS GT 80, dengan nama nakhoda Le Van Houng dan 7 ABK, Kapal BV 4850 TS dengan nakhoda Nguyen Van dan 2 ABK. Kapal BV 5209 TS dengan nakhoda Vo Van Luan dan 8 ABK, Kapal BV 5560 TS dengan nahkhoda Nguyen Xuan dan 6 ABK, dan Kapal BV 5561 TS nahkodanya Tran Van Nu, dan 2 orang ABK.

Sementara itu, salah satu nakhoda kapal bernama Vo Van Luan mengakui jika potensi perikanan di Indonesia lebih baik dari pada neganya, Vietnam. Kepada Batam Pos, Vo Van Luan juga mengaku telah pernah ditangkap oleh kapal Hiu Macan di perairan Natuna.

“Hiu Macan (yang nangkap). Indonesia banyak (ikan), Vietnam tidak,” ujarnya dengan bahasa Indonesia terbata-bata. (cr1)

Update