Sabtu, 20 April 2024

Taksi Daring Murah dan Nyaman

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Taksi daring (dalam jariangn / online) dirasa lebih murah dan nyaman oleh masyarakat. Penggunaan aplikasi taksi daring ini, sangat mudah dan gampang.

“Tidak perlu telepon, sekali sentuhan aja. Kalau taksi konvensional kita perlu telepon, biayanya mahal. Atau harus ke pangkalan, jauh juga. Ini tinggal duduk manis di rumah, mereka (taksi daring,red) datang,” kata masyarakat yang sering menggunakan taksi daring, Tika Ulanda, Senin (17/7).

Sejak taksi daring memasuki Batam, ia lebih sering menggunakan jasa taksi tersebut. Baik untuk pergi kerja, pulang atau jalan-jalan ke mall.

“Murah banget. Bayangkan saya dari Bengkong ke daerah Sekupang, hanya dikenakan biaya Rp 52 ribu. Taksi konvensional rasanya lebih dari Rp 100 ribu,” tuturnya.

Ia meminta Pemerintah daerah bijak dalam mengambil keputusan. Pemerintah harus melihat betapa murah, nyaman dan amannya transportasi daring tersebut.

“Teman-teman saya suka menggunakan taksi online ini,” ucapnya.

Dengan seringnya intimidasi terhadap pengemudi taksi daring. Apakah tidak takut suatu, taksi daring yang ditumpangi akan dihentikan atau dicegat taksi konvesional. “Takut juga sih, tapi mau gimana lagi. Taksi online transportasi alternatif yang lebih dibandingkan yang lain,” ucapnya.

Hal yang senada diungkapkan oleh Rian Sinaga. Ia mengatakan cukup sering menggunakan taksi daring tersebut. “Dari tempat ibadah Batamcenter ke Batuaji hanya Rp 53 ribu saja, ke Kepri Mall hanya Rp 20ribuan. Murah banget,” ucapnya.

Keberadaan taksi daring ini sangat membantu dirinya selama ini beraktivitas. “Di ponsel ada berbagai macam aplikasi taksi online, harganya hampir sama sih semuanya,” ujarnya.

Baik Tika maupun Rian, berharap keberadaan taksi daring ini dipertahankan di Batam.

Terkait permasalahan ini, Kepala Dinas Perhubungan Yusfahendri mengatakan bahwa pihaknya sudah mencoba memecahkan masalah ini. “Kami punya solusinya,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa aplikasi taksi daring bisa bekerjasama dengan badan usaha angkutan yang ada di Batam. Bila aplikasi taksi daring tersebut tak ingin bekerjasama. “Buat izin angkutan khusus. Izinnya diurus ke Gubernur,” ujarnya.

Yusfa mengatakan pihak Pemko Batam tak masalah dengan keberadaan ataksi daring ini. Namun terlebih dahulu memiliki izin. “Kalau ada izin, jalan aja. Tapi sejauh ini belum ada yang memiliki izin,” ucapnya.

Terkait dengan taksi daring yang membawa wisatawan mancanegera diamankan taksi konvensional pada Minggu (16/7) lalu. Yusfa berharap semua pihak agar bisa menahan diri. Bila ada tindakan sepihak, maka hal ini dapat merusak citra Batam.
“Persoalan ini sudah diselesaikan, dan saya harap baik taksi daring atau taksi konvensional saling menahan diri,” tuturnya. (ska)

Update