Kamis, 25 April 2024

Tujuh Anak Putus Sekolah Dikirim ke Pekanbaru

Berita Terkait

batampos.co.id – Tujuh orang anak putus sekolah asal Anambas akan dibawa ke panti sosial di Rumbai, Pekanbaru untuk diberikan pembekalan berupa pelatihan pengembangan diri. Mereka akan dibekali keterampilan kerja selama enam bulan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan SDM, supaya anak-anak tersebut memiliki keterampilan khusus sehingga siap untuk bekerja usai pulang dari Pekan Baru.

Kepala Bidang rehabilitasi dan pemberdayaan jaminan sosial pada Dinas Sosial, pemberdayaan, pelindungan perempuan anak, pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Kepulauan Anambas Supriyadi, mengatakan, pengiriman tujuh orang anak putus sekolah ini merupakan hasil pendataan yang dilakukan yang dilakukan sejak awal tahun 2017. Pengiriman anak putus sekolah untuk mendapatkan pelatihan ini pun, diketahui sudah kesekian kalinya dilakukan bahkan sudah masuk angkatan ke-75 se-Sumatra.

“Sebenarnya ada sepuluh anak tapi tiga diantaranya tidak bisa kami berangkatkan karena satu anak umurnya sudah melewati batas maksimal, satu orang sudah dibawa pamannya bekerja di Batam. Sementara, satu orang anak lagi tidak diizinkan oleh orangtuanya untuk diberangkatkan,” ujarnya Senin (17/7).

Ia menjelaskan, program ini berasal dari Kementrian Sosial Republik Indonesia, namun proses pengiriman dan penjemputan dibebankan melalui APBD Kabupaten. Sejumlah persyaratan pun, harus dipenuhi bagi anak-anak yang akan dikirim ke Panti sosial di Pekanbaru ini. Salahsatunya, batas umur maksimal 18 tahun setelah pengiriman.

Pengiriman anak putus sekolah ke panti sosial di Rumbai, Pekanbaru ini pun sebelumnya telah terjalin nota kesepahaman antara Pemkab Anambas dengan panti sosial yang diketahui merupakan milik Kementrian Sosial Republik Indonesia ini.

“Setelah pulang ke Anambas. Kami akan membantu modal berupa peralatan pendukungnya. Misalnya, ketika dilatih di sana dia lebih condong ke perbengkelan, maka kami berikan modal alat bengkel. Untuk tahun lalu, ada sembilan orang yang kami kirimkan ke sana. Saat ini, mereka sudah kembali sekitar bulan Juni kemarin. Dari sembilan orang itu, sudah ada tiga orang yang mendapatkan pekerjaan,” bebernya.

Tidak hanya mengirim anak putus sekolah, kunjungan ke ibukota Provinsi Riau ini pun, juga dimanfaatkan untuk menjemput tiga orang pasien psikotik di RSJ Tampan, Pekanbaru yang telah dinyatakan sembuh. “Selain mengirim, juga menjemput pasien di RSJ Tampan Pekanbaru,” ungkapnya. (sya)

Update