Kamis, 25 April 2024

Jalur Trans Batam di Koridor IV belum Dilengkapi Halte

Berita Terkait

Bus Trans Batam parkir di Pool Damri di Tanjunguncang, Batuaji menunggu giliran beroperasi, Selasa (18/7). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pelayanan Bus Trans Batam di koridor IV, Tanjunguncang – Sekupang sudah dibuka sejak enam bulan yang lalu. Namun demikian rute yang dilalui armada angkutan pemerintah itu belum didukung fasilitas yang memadai.

Fasilitas pendukung yang paling mendesak adalah halte pemberhentian bus. Selama ini jalur jalan Marina City hingga jalan Ahmad Dahlan, Tanjungriau yang dilalui bus-bus tersebut belum ada halte. Operator bus menaikan ataupun menurunkan penumpang begitu saja di pinggir jalan tanpa memiliki lokasi pemberhentian yang jelas.

“Koridor ini halte hanya satu saja yang ada di Tanjungriau dekat lapangan. Selain itu tak ada lagi,” ujar Jasmin Sihombing, salah satu operator di koridor IV itu, kemarin.

Padahal kata Jasmin, rute tersbeut cukup panjang, mulai dari Tanjunguncang, Simpang Basecamp, Marina, Tanjungriau hingga Seiharapan Sekupang. Begitu juga dengan penumpang yang selalui ramai setiap waktu.

“Kasian penumpangnya. Karena tak ada halte, mereka naik atau turun begitu saja di pinggir jalan. Padahal jarak pintu turun bus dan tanah cukup tinggi. Kadang mereka kerepotan juga. Beda kalau ada halte, penumpang tak perlu loncat dari bus,” ujar Jasmin lagi.

Selain persoalan halte, kondisi jalan rusak dan banjir di sepanjang jalan Marina City juga menjadi hambatan bagi operator bus Trans Batam untuk melayani masyarakat. Jadwal operasi setiap 30 menit sekali kerap harus molor karena kondisi jalan yang rusak ataupun banjir saat hujan.

“Yang paling parah itu kalau hujan deras. Itu tak bisa lewat di Marina. Banjir cukup tinggi. Belum lagi jalannya yang rusak. Kadang harus tertunda berjam-jam kami,” tutur Jasmin.

Kekurangan fasilitas pendukung tersebut juga menjadi keluhan serius dari warga pengguna jasa transportasi Trans Batam di koridor tersebut. Warga menyayangkan sikap pemerintah yang membuka koridor tersebut tanpa terlebih dahulu melengkapi fasilitas jalan yang ada.

“Memang kehadiran bus ini sangat membantu sebab nyaman dan sewanya murah, tapi itu tadi karena tak ada halte kadang susah mau naik atau turun. Kita harus lompat dari ketinggian bus,” kata Selviana, warga perumahan Taman Laguna, Marina, kemarin.

Padahal kehadiran bus Trans Batam di koridor tersebut sudah sangat dinantikan warga Marina ataupun Tanjungriau. Selama ini warga sudah aktif menggunakan jasa transportasi milik pemerintah itu. Sehingga warga berharap agar instansi pemerintah terkait secepatnya melengkapi fasilitas pendukung yang diperlukan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishun) kota Batam Yusfa Hendri saat dikonfirmasi mengakui jika sepanjang jalan koridor IV itu belum ada halte. Itu karena jalur jalan tersebut belum ditata dengan baik, sehingga pihaknya belum bisa mendirikan halte.

“Takutnya nanti saat sudah bangun, dibongkar lagi karena ada pelebaran jalan. Makanya saat jalan sudah tertata dengan baik pasti akan dibangun,” ujar Hendri.

Meskipun belum memiliki halte, namun demikian untuk melancarkan aktifitas layanan tranportasi pemerintah itu, pihaknya kata Hendri telah menentukan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang koridor tersebut agar bisa dijadikan sebagai patokan bagi operator bus untuk naik atau menurunkan penumpang.

“Pembangunan (halte bus) ada. Tahun ini ada 20 titik tapi masih fokus di jalan yang sudah dilebarkan atau diperbaiki. Kalau yang belum ya belum bisa kita kerjakan,” ujar Yusfa. (eja)

Update