Jumat, 19 April 2024

Pedagang Daging Ayam di SP Plaza Punya Cerita Beda tentang Stok Daging Ayam

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Harga daging ayam segar di Pasar Tradisional SP Plaza masih tinggi. Sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga disebabkan pasokan daging ayam yang berkurang.

“Kata yang punya kandang banyak ayam mati. Makanya stoknya kurang,” kata Anwar penjual daging ayam di Pasar Tradisional SP Plaza, Selasa (18/7).

Lantaran kelangkaannya, harga daging ayam pun naik. Rata-rata pedagang daging ayam di Pasar SP Plaza menjualnya seharga Rp 35 ribu dari harga sebelumnya Rp 32 ribu perkilo. Sementara ayam beku dijualkan lebih murah yakni Rp 28 ribu. Ayam beku ini didatangkan dari luar Batam.

“Biasanya pasokan ayam untuk saya sebanyak 150 kilo sehari, tapi beberapa minggu ini saya hanya mendapatkan jatah 50 kilo saja,” kata Anwar.

Ia mengaku kenaikan harga pun berdampak pada penjualannya. Banyak pembeli yang mengeluh dan mengurangi komsumsi.

“Penjual ayam penyet pun banyak yang kurangi jatahnya. Biasanya mereka beli 10 kilo, tapi rata-rata mereka membeli hanya sampai 5 kilo saja,” keluh Anwar.

Harga daging ayam di Pasar Fanindo, Batuaji juga demikian. Pedagang mengaku kelangkaan daging ayam menjadi penyebab naiknya harga tersebut beberapa minggu ini.

“Harga yang lain sudah turun, ayam ini lah masih bertahan di harga Rp 35 ribu,” kata Ismail penjual daging ayam di Pasar Fanindo, Batuaji.

Ia menyebutkan, saat hari biasa ia selalu menyediakan daging ayam potong dengan jumlah sekitar 200 ekor, namun dalam dua pekan terakhir ini, dari perusahaan budidaya ayam di Barelang, ia hanya mendapat pasokan 100 ekor perhari. (cr19)

Update