Selasa, 19 Maret 2024

Sultan Mahmud Lulus Kualifikasi Kandidat Pahlawan Nasional

Berita Terkait

Poster Sultan Mahmud Riayat Syah saat memimpin Kesultanan Lingga diperkenalkan pada event tingkat Provinsi Kepri. f-istimewa
 batampos.co.id – Pemprov Kepri punya ambisi besar
untuk mewujudkan Sultan Mahmud Riayat Syah III sebagai
pahlawan nasional ke-III dari Provinsi Kepri. Saat ini
sudah mengarah pada progres yang menjanjikan. Pasalnya
usulan yang dilakukan Pemprov Kepri dinyatakan memenuhi
kualifikasi yang telah ditetapkan.
“Upapaya kita untuk menjadikan Sultan Mahmud Riayat Syah
III menjadi pahlawan nasional sudah menujukan progres yang
baik,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kepri, Doli
Boniara menjawab pertanyaan Batam Pos, Selasa (18/7) di
Kantor Gubernur Kepri, Tanjungpinang.
Menurut Doli, sekarang ini tinggal menunggu penilaian dari
Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) atau Tim
Independen yang dibentuk pemerintah pusat. Karena TP2GD
sedang melakukan penelitian dan pengkajian. Disebutkan Doli, pada tahun 2014 lalu, harapan untuk mewujudkan keinginan tersebut sudah mental dipangkal jalan.
“Jangankan menjadi calon yang kuat untuk menyabet predikat
pahlawan nasional. Tahapan kualifikasinya saja tidak bisa
kita lewati,” papar Doli.
Ditegaskan Doli, berangkat dari kegagalan sebelumnya, tim
yang dibentuk oleh Pemprov Kepri kembali melakukan
perbaikan-perbaikan dan melengkapi syarat-syarat yang
dibutuhkan. Yakni sesuai dengan permintaan-permintaan yang
dikoreksi oleh TP2GD.
Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kepri
tersebut optimis, Sultan Mahmud menjadi kandidat kuat
untuk menyabet gelar pahlawan nasional tahun ini. Meskipun
harus bersaing dengan beberapa daerah. Disebutkannya,
usulan yang ke dua ini adalah peluang terakhir untuk
mewujudkan itu.
“Makanya kita harus mempersiapkan dengan benar dan teliti.
Jangan sampai usaha yang kita lakukan sia-sia. Kita sudah
banyak mengorbankan energi, tentu harus mendapatkan hasil
yang istimewa,” paparnya lagi.
Pejabat eselon II yang pernah duduk sebagai Kepala Biro
Pemerintahan Pemprov Kepri di era Gubernur HM. Sani itu
juga mengatakan, pengumuman pemberian gelar pahlawan
nasional tentunya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan.
“Keputusan akhirnya nanti pada tanggal 3 November
mendatang. Karena penganugerahan gelar dilaksanakan pada
10 November atau Hari Pahlawan Nasional,” tutup Doli.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Kepri telah menyematkan Sultan Mahmud Riayat Syah III sebagai Pahlawan Gerilya Laut. Pemprov Kepri telah melengkapi dokumen dan
mengusulkan kembali ke Pemerintah Pusat sejak 20 April
2017 lalu.
Tim Perumus, Abdul Malik mengatakan kenapa
Sultan Mahmud Riayat Syah disematkan sebagai Pahlawan
Gerilyawan Laut. Karena dia merupakan sosok yang ahli
dalam mimpin strategi perang dilaut.
Menurut Malik, kepiawaian Sultan Mahmud juga dibarengi
dengan hasil yang baik. Karena setiap kali pertempuran
selalu dinaungi keberhasilan. Masih kata Malik, Sultan
Mahmud juga berhasil menggagalkan upaya perdagangan
penjajahan Belanda di Selat Malaka.
“Banyak pihak sudah mengakui kepahlawanan Sultan Mahmud
Riayat Syah. Maka daripada itu, kuat keinginan kita untuk
menjadikan Sultan Mahmud sebagai pahlawan Nasional di
tahun 2017,” jelas Malik.
Dikatakan Malik, meskipun Kepri saat ini memiliki dua
tokoh pahlawan nasional yang disematkan kepada Raja Ali
Haji dan Raja Haji Fisabilillah. Akan tetapi gelar
tersebut bukan didapat sewaktu Kepri menjadi Provinsi.
Atas dasar itu katanya, sekarang ini adalah pertaruhan
gengsi Provinsi Kepri. Dikatakannya juga, pihaknya diberikan tanggungjawab untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
“Mohon doanya, semoga pada 10 November mendatang Sultan
Mahmud Riayat Syah sudah dinobatkan sebagai salah satu
Pahlawan Nasional dibidang Gerilyawan Laut. Usulan ini
menjadi satu-satunya di Indonesia,” jelasnya lagi.
Ditambahkannya, Indonesia sudah memiliki Pahlawan
Gerilyawan Darat yang melekat pada sosok Jendral
Soedirman. Sementara untuk laut masih belum ada.
Disebutkannya untuk menegaskan kepahlawan Sultan Mahmud
Riayat Syah sebagai pahlawan gerilyawan laut, pihaknya
juga menggelar Diskusi Nasionalisme dengan tajuk “Napak
Tilas Sang Gerilyawan Laut, Sultan Mahmud Riayat Syah di
Kantor DPR, Senayan.
“Dalam diskusi ini kita juga mengundang Tim Peniliti dari
Kementerian Sosial (Kemensos). Mudah-mudahan apa kita
hajatkan terkabul di 2017 ini,” tutup Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tersebut.
Terpisah, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) asal
Provinsi Kepri, Rida K Liamsi juga mengatakan terkait
usulan tersebut kabarnya sudah ada lampu hijau.
Menurut memang sudah seharusnya Sultan Mahmud Riaayat Syah
tersebut diberikan gelar pahlawan. Apalagi Sultan Mahmud
adalah pejuang yang militan saat menentang belanda dengan
melalukan perang maritim.
“Sultan Mahumud juga piawai dalam membangun koalisasi
dengan para Illanun dari Temasik. Para Illanun itu adalah
cikal bakal nasionalisme. Karena merupakan bentuk
perlawanan terhadap kekuatan asing,” ujar Rida K Liamsi.
Masih kata Rida, pengajuan sekarang ini adalah yang kedua.
Sehingga lebih ditekankan sebagai tokoh grilya laut dan
itulah strategi yang di lakukan untuk mempertahankan
eksistensi Kerajaan Riau Lingga dari 1788 sampai 1795
sampsi akhirnya Belanda dan Inggris mengakui kemerdekaan
Riau Lingga.
“Saya dengar pengajuan Sultan Mahmud Riayaat Syah sebagai
pahlawan ini sudah di Kementerian Sosial dan dikawal Pak
Nyat Kadir sebagai Anggota DPR RI. Mudah-mudahan apa
diharapkan terwujud di tahun ini,” jelas Rida.(jpg)

Update