Kamis, 25 April 2024

Syawal Penyengat Di Meriahkan 12 Perlombaan Dan Pemateri Terkenal

Berita Terkait

batampos.co.id – Kolaborasi Bank Indonesia (BI), Batam Pos Entrepreneur School (BPES), Dinas Pariwisata Provinsi, dan Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang akan menyelenggarakan kegiatan Syawal Penyengat dengan tema “Road to Fesyar Syawal Penyengat Serantau 2017” Sabtu (22/7) hingga Minggu (23/7) nanti di Pulau Penyengat. Kegiatan tersebut akan dimeriahkan dengan 12 perlombaan daerah dari masyarakat Pulau Penyengat.

Dalam kegiatan tersebut akan diselenggarakan kegiatan lomba seni budaya seperti perlombaan baca puisi, pantun, gurindam 12, serta lomba pukul bantal, menangkap itik, lomba dayung sampan, dan lomba becak motor (bentor) hias. Tak hanya itu disiapkan juga lomba barzanji untuk ibu-ibu majelis taklim, dan lomba pangkak gasing.

“Ada sekitar 12 perlombaan yang akan diadakan memeriahkan Syawal Penyengat  Serantau tersebut,” ujar Kepala Bidang adat tradisi nilai budaya dan kesenian Disbudpar Kota Tanjungpinang, Syafaruddin, kemarin.

Syafaruddin mengatakan mengenai kegiatan perlombaan seperti ini sebenarnya sudah yang menjadi agenda yang kedua kalinya diadakan oleh Pemerintahan Kota (Pemko) Tanjungpinang. Dan kegiatan tahun ini sedikit berbeda karena sejalan dengan kegiatan BI, BPES, dan Dispar provinsi yang membuat kegiatan Syawal Penyengat dengan tema “Road to Fesyar Syawal Penyengat Serantau 2017.

“Karena kegiatannya sama maka kami diajak berkolaborasi agar kegiatan ini lebih ramai lagi, dan kami selalu berusaha membuat kegiatan seperti ini menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, agar Pulau Penyengat kedepannya bisa berbenah,” katanya.

Selain menyiapkan berbagai perlombaan untuk masyarakat dalam kegiatan Syawal Penyengat, Syafaruddin juga telah menyiapkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Pulau Penyengat.

“Mereka dibimbing oleh dinas perindustrian untuk membina UKM, seperti dengan adanya kelompok usaha bersama ibu Kube yang membuat makanan,” jelasnya.

Syafaruddin menyambut baik pengembangan wisata, pengembang UKM yang akan dilakukan BI, BPES, dan Dispar provinsi ini.

“Kami menyambut baik kegiatan ini, dan kami berharap dengan adanya kegiatan masyarakat Pulau Penyengat bisa mendapatkan ilmu, seperti bagaimana cara mengemas, memasarkan produk, dari kegiatan festival nanti,” harapnya.

Ia juga berharap kedepannya dengan adanya kegiatan ini bisa merubah pola fikir masyarakat Pulau Penyengat dalam acara kompetisi dibidang ekonomi.

General Manager BPES, Lisya Anggraini mengatakan untuk pembukaan acara akan diadakan Sabtu (22/7) di Pulau Penyengat dimulai dengan rangkaian acara pertunjukan seni budaya dan kompetisi malay culture carnival, parade pakaian muslim melayu, dan kompetisi  hunting foto. Sedangkan hari Minggu (23/7) nantinya akan ada seminar dari empat narasumber serta bisnis matching. Dalam seminar nanti akan dibahas tentang pengembang ekomoni syariah oleh pemateri ternama.

Sebutnya Riyanto Sofyan yang merupakan pemilik dan pelopor hotel syariah pertama di Indonesia. Ia akan memaparkan tentang pengembang bisnis ekonomi hotel syariah.

“Saya mengetahui tentang Riyanto dari tulisan kaki yang ditulis Jawa Pos, dan saya juga pernah mengikuti seminarnya, strategi pengembang ekonomi syariah dikepalanya sangat luar biasa,” ujar Lisya.

Pemateri selanjutnya Ari Ferianto sebagai konseptor ekomoni syariah dari PT Erwandi Tarmizi Consultant.

“Dulunya dia memimpin bank kovensional dan kini ia pindah bidang konsultan yang memberikan konsep tentang ekonomi syariah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Lisya mengatakan pemateri ketiga dari Konsulat Republik Indonesia Songkhla Thailand, bernama Reno. Nantinya dia akan memaparkan tentang bagaimana Thailand mengembangkan tourimsnya. Karena pendapatan Thailand yang tertinggi datang dari tourims.

“Contohnya Phuket, kunjungan wisman kesana sama dengan kunjungan wisman ke seluruh Indonesia, dan strategi itulah yang akan ia sampaikan,” ucapnya.

Dan pemateri dari BI bernama Irvan Sukarna selaku peneliti ekonomi senior yang akan memaparkan tentang prospek usaha syariah secara nasioanl. Serta peran dari ekonomi syariah secara nasioanl.

“Ia akan banyak berbicara tentang makro bagaimana mengembangkan wisata halal,” tambah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra.

Gusti menambahkan seminar tersebut akan diisi oleh empat pemateri terkenal, yang akan menjelaskan tentang pengembang wisata halal, perekonomian wisata halal, dan perspektif syariah terkait wisata syariah dan perbankan.(cr12)

Update