Selasa, 19 Maret 2024

Sriwijaya Air Bersiap Buka Rute Singapura – Belitung

Berita Terkait

Akses udara menuju Belitung akan semakin terbuka lebar. Itu setelah Sriwijaya Air berniat membuka rute penerbangan internasional Singapura –  Tanjung Pandan, Belitung. Niatan itu bahkan sudah disampaikan CEO Sriwijaya Air Chandra Lie saat pertemuan dengan Bupati Belitung, dan Dubes RI untuk Singapura, beberapa waktu yang lalu.

Lantas mengapa Sriwijaya berani membuka  rute penerbangan baru, internasional Singapura –  Tanjung Pandan? Bagaimana menghitungnya? Apa istimewanya Belitung?

Alasan utamanya, Belitung punya Tanjung Kelayang, destinasi yang sedang dikembangkan menjadi “10 Bali Baru”.

Ditambah lagi, Bandara Hanandjoedin di Belitung sudah menjadi bandara internasional. Sudah sangat layak didarati pesawat yang membawa turis-turis dari luar negeri.

“Pulau ini memiliki potensi pariwisata yang indah, khususnya wisata bahari dengan struktur geologi yang unik, dan peninggalan sejarahnya yang kaya dan berhubungan yang erat dengan Singapura dan China daratan,” kata Chandra Lie, CEO Sriwijaya Air yang rupanya berasal dari Bangka Belitung itu.

Tak ingin kehilangan momentum, Chandra pun mengutus Direktur Komersial Toto Nursatyo ke Belitung. Misinya, mematangkan rencana pembukaan rute tadi dengan Bupati Belitung, DPRD Kabupaten Belitung, Sekda Provinsi Babel, Industri Pariwisata Belitung, dan SKPD pendukung.

Gayung pun bersambut. Pada 14 Juli 2017, Kementerian Pariwisata ikut memfasilitasi pertemuan di daerah. Semua kendala, potensi dan solusi langsung dibicarakan dengan detil. “Saat ini Sriwijaya Air sedang menghitung harga dasar rute Singapura-Belitung. Semua akan dikomunikasikan segera,” ungkap Toto Nursatyo.

Saat ini, Sriwijaya menilai rute internasional Singapura – Tanjung Pandan sangat seksi. Apalagi Kemenpar sudah memastikan kawasan Belitung bakal dilengkapi amenitas kelas dunia, hotel, resort yang berkelas.

Potensi pasarnya diyakini bakal besar. Maklum, Belitung memliki pesisir pantai yang panjang dan indah. Punya kepulauan yang eksotis, bebatuan yang menarik juga kuliner yang enak dan halal. Selain wisata pantai dan pulau-pulaunya yang eksotis, Belitung juga memiliki kawasan wisata alam seperti air terjun, perbukitan, dan tempat pemandian alam.

Mau relaksasi, berenang, snorkling, menyelam, island hopping, surfing angin, mengayuh dengan papan paddle, dan kayak, semua bisa dilakukan di Belitung.

“Kualitas pasir putih pantainya, sampai di terumbu karangnya, potensi Belitung berani diadu. Kita nggak akan kalah dari  Phuket dan Langkawi,” timpal Bupati Belitung Sahani Saleh.

Bupati Belitung Sahani Saleh pun makin bersemangat menggeber pariwisata di daerahnya. Dia bahkan berani menyanggupi membayar harga tiket dasar untuk mencapai load factor 50%. Dan semua itu, sudah disetujui DPRD Kabupaten Belitung.

“Ya, itu yang bisa diberikan agar pariwisata cepat berkembang. Saat ini runway Bandara Udara H.A.S. Hanandjoeddin juga sudah bagus. Sudah bisa didarati pesawat langsung dari luar Indonesia,” kata Bupati yang akrab dipanggil Sanem itu.

Kemenpar pun terus getol berkuang agar bandara di Beliting ini segera berherK. Peluang emas ini langsung direspon dengan rencana menggelar pertemuan dengan tour operator dan placement di berbagai media di Singapura.

“Kami akan populerkan brand pariwisata Wonderful Indonesia di salah satu negara fokus pasar wisata utama yakni Singapura,” kata I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata.

Sejalan dengan hal itu, Menpar Arief Yahya turut mengapresiasi spirit Indonesia Incorporated yang diperlihatkan Sriwijaya Air dan Pemprov Belitung. Niat baik tadi dinilai dapat memperbesar ruang keluar masuk wisatawan ke Belitung.

“Konektivitas udara itu adalah ‘jembatan masuk’ wisatawan untuk datang. Setelah jembatannya terbangun, wisatawan akan makin banyak datang ke Belitung,” ucapnya.

Bagi Menpar Arief Yahya, Belitung adalah destinasi prioritas yang punya prospek cepat dan bagus. Jarak tempuh dari Jakarta tidak sampai 1 jam penerbangan. Begitupun dari Singapura dan Kuala Lumpur. Jaraknya tidak terlalu jauh. Jarak tempuh, atau kedekatan geografis itu, kata Menteri Arief, cukup menentukan dalam pariwisata.

“Jarak yang semakin dekat, akses semakin mudah, semakin murah, semakin berpeluang dikunjungi. Saya melihat atmosfernya sangat bergairah di sini. Saat ini bandara di Belitung sudah bisa didarati Boeing 737-800 sehingga dari Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia sudah bisa dibuka aksesnya,” ujarnya. (*)

Update