batampos.co.id – Badan Narkotika Nasional berhasil menangkap Ynr selaku distributor narkoba jenis sabu di Tanjungpiayu, Batam, Selasa (18/7) lalu. Saat ditangkap rumahnya, BNN berhasil mengamankan barang bukti sabu sebanyak 10 kg yang disembunyikan di dalam mesin cuci.
“Jaringan Malaysia-Indonesia,” kata Kabid Humas BNN Sulistyandryatmoko saat dihubungi Batam Pos, Sabtu (22/7).
Penangkapan Ynr ini, kata Sulis bermula dari berbagai tangkapan BNN dan Beacukai dibeberapa daerah seperti Jakarta di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Denpasar, serta Jambi. Lalu sabu sebanyak 8 kg di Palembang yang diamankan BNN pada beberapa waktu lalu.
Dari penangkapan ini, BNN melakukan penelusuran. Barang haram tersebut didapat dari mana oleh para kurir. “Dia (Ynr) ini dapat barang dari Malaysia, lalu diedarkan ke daerah-daerah itu,” ujar Sulis.
Dari semua sabu yang diedarkan, kebanyakan didistribusikan melalui bandara. Dan menggunakan berbagai modus, salah satunya dimasukan didalam sepatu. Dan itu berhasil lolos di bandara Batam, tapi dapat diamankan di bandara tujuannya.
Dari informasi didapat Batam Pos, BNN melakukan pengembangan terkait dengan pemasok Ynr dari Malaysia. Saat ditangkap Selasa (18/7), Ynr tak langsung dibawa penyidik BNN ke Jakarta. Ynr diminta menujukan bagaimana cara ia mendapatkan sabu dan membawanya masuk ke Indonesia.
Selang tiga hari, BNN pusat meniti pak Ynr ke sel tahanan BNN Provinsi Kepri.
“Tadi (22/7) pagi tadi sudah dibawa ke Jakarta,” ujar sumber Batam Pos .
Sabu yang lolos berkali-kali melalui bandara ini, pernah disinggung oleh Direktur Ditresnarkoba Polda Kepri Kombes Helmi Santika. Ia mengatakan perlu ada evaluasi terkait dengan pengamanan dan pengawasan sabu di Bandara Internasional Hang Nadim Batam.”Apa alatnya atau SDMnya. Ini bukan mencari siapa yang salah. Tapi mengevaluasi untuk mencari tau di mana kelemahannya,” ujar Helmi.
Sementara itu Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menuturkan akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk memantau di pintu masuk Bandara Internasional Hang Nadim. Ia mengatakan bahwa pihak kepolisian lebih mengetahui gerak gerik dan psikologis para pengedar atau kurir sabu.
Ia juga menduga ada permainan oknum, sehingga sabu tersebut bisa lepas keluar melalui bandara. “Hal itu sedang kami selidiki,” ujarnya . (ska)