Sabtu, 20 April 2024

Utang Tiket Pesawat hingga Rp 1 Miliar, Bingung saat Ditagih

Berita Terkait

ilustrasi
foto: triptrus.com

batampos.co.id – Anggota DPRD Kota Batam tengah resah. Sebab, dalam beberapa hari terakhir mereka diminta melunasi utang kepada dua agen travel. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai Rp 1 miliar.

Utang hingga Rp 1 miliar itu merupakan tagihan perjalanan dinas di dua agen travel. Sebenarnya, biaya perjalanan dinas anggota DPRD itu sudah dianggarkan di Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Kota Batam. Namun pihak Setwan belum melunasi tagihan tersebut.

“Kami ditagih pihak travel karena Sekwan belum bayar. Ini sejak 2016 lho,” ujar seorang anggota DPRD Kota Batam, Jumat (21/7).

Legislator tersebut mengatakan, ada dua agen travel yang mengurusi perjalanan dinas anggota DPRD Kota Batam sepanjang 2016 lalu. Pihak travel itu mengurus semua keperluan perjalanan dinas para wakil rakyat itu, meliputi tiket pesawat, biaya penginapan, dan transportasi selama di daerah kunjungan.

Mestinya, kata dia, pihak travel tersebut menagihnya ke Setwan DPRD. Karena memang sudah ada anggarannya. Namun karena pihak Setwan tak kunjung melunasinya, agen travel tersebut menagih ke anggota dewan.

“Kami tak tahu kenapa kok belum dibayar. Sampai-sampai kami ditaguh dan diminta melunasinya,” kata dia.

Selain dirinya, sejumlah anggota DPRD lainnya juga sering didatangi pihak travel. Tujuannya sama, yakni untuk menagih utang.

Menurut dia, para anggota DPRD itu tak mau membayarnya. Termasuk dirinya juga ogah melayani tagihan pihak travel. Karena biaya perjalanan dinas anggota dewan sudah dianggarkan di Setwan.

“Kalau saya, mohon maaf, tak mamu bayar. Sekwan harus bertanggungjawab,” kata dia.

Kepada Batam Pos, ia menjelaskan biaya tiket pesawat yang belum dibayar Sekwan tersebut diperuntukan bagi perjalanan dinas badan anggaran (banggar), badan musyawarah (bamus), kunjungan kerja (kunker), bimibingan teknologi dewan (bimtek), hingga tiket perjalanan panitia khusus (pansus).

“Kalau tak salah ada dua travel yang belum dibayarkan. Tapi yang sering nagih ke kami hanya satu saja,” imbuhnya.

RS sendiri mengakui sudah menyampaikan hal ini ke pihak Setwan. Namun Sekwan DPRD Kota Batam, Asril, mengaku tidak tahu-menahu soal tagihan agen travel tersebut. Sebab perjalanan dinas tersebut terjadi pada masa Sekwan Marzuki.

Di antara agen travel yang masih belum dibayar itu adalah Balindo Tour and Travel. Namun sayangnya, pihak Balindo enggan mengungkap berapa total tagihan yang belum dibayar Setwan DPRD Kota Batam. Namun dia memastikan, Setwan masih berutang tiket pesawat.

“Saya fokus jual tiket, berapa jumlahnya ada di penagihan. Yang jelas belum dibayar,” ujar Manajer Balindo Tour and Travel, Erik, kemarin.

Erik mengakui, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penagihan. Termasuk menanyakan utang tersebut kepada anggota DPRD Kota Batam. Namun sampai kemarin belum juga dibayar.

“Informasi terakhir lagi proses. Bos saya yang ngomong,” tuturnya.

Sementara itu mantan Sekwan DPRD Batam, Marzuki, yang dikonfirmasi Batam Pos kemarin belom memberikan tanggapan. Panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirim ke nomor ponselnya juga tak ditanggapi.  (rng)

Update