Kamis, 25 April 2024

22 Sekolah Masih Terapkan Dua Shift

Berita Terkait

Tamsir. Foto: Choki/Batam Pos.

batampos.co.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Tamsir menyebutkan sebanyak 22 sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di Bintan, masih memberlakukan sistem belajar dua shift, hingga saat ini. Hal ini disebabkkan karena sekolah tersebut masih kekurangan ruangan kelas untuk belajar.

“Kita akui sampai saat ini memang masih ada sekitar 22 sekolah yang sistem belajarnya masih dua shift, masuk pagi dan siang. Namun itu hanya untuk yang SD, sedangkan SMP tidak ada sama sekali,” jelas Tamsir, Minggu (23/7).

Ia menuturkan sekolah yang masih kekurangan ruang kelas diantaranya, SDN 009 Bintan Timur, SDN 010 Bintan Timur, SDN 001 Bintan Timur, SDN 013 Bintan Timur, SDN 015 Bintan Timur, SDN 006 Bintan Timur, SDN 005 Bintan Timur, SDN 002 Bintan Timur, SDN 011 Bintan Timur, SDN 004 Toapaya, SDN 001 Bintan Utara, SDN 005 Bintan Utara, SDN 002 Bintan Utara, SDN 003 Bintan Utara, SDN 003 Gunung Kijang, SDN 001 Gunung Kijang, SDN 006 Gunung Kijang, SDN 006 Seri Kuala Lobam, SDN 001 Seri Kuala Lobam, SDN 005 Seri Kuala Lobam, SDN 003 Teluk Sebong, dan SDN 002 Teluk Sebong.

Menurutnya sistem belajar dua shift ini sudah berlangsung cukup lama, hingga bertahun-tahun diberlakukan.

“Ini sudah lama. Sudah ada lima tahunan atau mungkin juga lebih,” terangnya.

Tamsir menjelaskan dari sekolah yang masih kekurangan ruangan kelas belajar ini, tentunya ada beberapa sekolah yang akan digabung untuk mensiasati penambahan ruangan kelas baru. Hal ini disebabkan karena ada beberapa sekolah yang tidak memiliki lahan, sehingga harus digabung dari satu sekolah menjadi dua sekolah atau bahkan tiga sekolah.

Seperti SD 001 Bintan Utara, akan digabung menjadi satu sekolah dengan SD 002 Bintan Utara, SD 005 Bintan Utara akan digabung menjadi satu sekolah dengan SD 007 Bintan utara, SD 001 Bintan Timur, SD 003 Bintan Timur, dan SD 004 Bintan Timur, akan digabung menjadi satu sekolah, serta SD 002 dan SD 005 Bintan Timur juga akan digabung menjadi satu sekolah.

“Untuk sekolah yang dua shift namun kekurangan lahan untuk penambahan ruangan kelas, kami akan melakukan revitalisasi menjadi dua lantai, yang digabung menjadi satu sekolah, untuk dua sekolah atau bahkan lebih,” ucapnya.

Ia menambahkan dengan kondisi ini, pihaknya juga akan segera mungkin melakukan penambahan ruang kelas baru, dengan segera mengusulkannya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat.

“Penambahan ruangan kelas ini tentu akan menjadi prioritas kita dan secepatnya akan dilakukan,” ujarnya. (cr20)

Update