Jumat, 19 April 2024

Distributor Narkoba Kelabui Petugas Bandara

Berita Terkait

Ilustrasi

batampos.co.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mendalami kiprah distributor sabu asal Batam, Januar, yang ditangkap pada Sabtu(22/7) lalu. Aparat menduga, Januar sudah lama memasok narkoba ke berbagai daerah di luar Batam melalui Bandara Hang Nadim, Batam.

“Dia memasok barang ke beberapa daerah,” ujar Kabag Humas BNN Kombes Pol Sulistiandriatmoko, Minggu (23/7).

Sulistiandriatmoko menjelaskan, peredaran narkoba ke luar Batam itu melibatkan para kurir. Dalam mengirimkan narkoba, para kurir mengemas narkoba, khususnya sabu, dalam plastik kecil yang kemudian dimasukkan ke dalam sepatu yang dikenakan kurir.

“Itu dari pengakuan para kurir yang kami tangkap di Palembang, Bali, Jakarta, dan Jambi,” kata Sulistiandriatmoko lagi.

Cara ini cukup ampuh untuk mengelabuhi petugas di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Sejauh ini, para kurir Januar lolos dari pengawasan petugas bandara.

Sulistiandriatmoko juga memastikan, selama ini Januar mendapat pasokan narkoba dari Malaysia. Namun ia mengaku pihaknya masih mendalami terkait bagaimana cara Januar mendapatkan barang haram tersebut. Apakah transaksi dengan bandar di perairan internasional. Atau diantarkan langsung ke rumah kontrakan Januar di Kavling Pancur Biru Blok C/15, RT 03/RW 09, Kelurahan Duriangkang, Kecamatan Sei Beduk, Batam.

“Hal ini masih kami dalami, sindikat yang memasok,” ujarnya.

Pantauan Batam Pos, Pasca penangkapan, rumah kontrakan Januar pemilik sabu 10 kilo yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Rabu (19/7) lalu, tampak lengang. Pasalnya, rumah kontrakan bercat ungu

Pantauan Batam Pos, rumah kontrakan Januar di Kaveling Pancur Biru, Blok C-15, Kelurahan Duriankang, Seibeduk, terlihat sepi, Minggu (23/7). Menurut warga, Januar tinggal sendirian di rumah tersebut.

“Tak ada orang yang tinggal lagi,” ujar Ita, tetangga Januar, kemarin.

Menurut Ita, Januar dikenal pribadi yang ramah namun kurang bergaul dengan tetangganya. Hanya saja, setiap berpapasan, Januar tidak segan menyapa tetangganya maupun anak-anak yang bermain di depan rumahnya.

Dalam kesehariannya, Januar selalu menutup pintu rumah kontrakan. Meskipun dia berada di dalam rumah. Warga setempat mengaku tak pernah bertamu ke rumah Januar.

“Hanya ada satu-dua temannya yang sesekali datang,” kata Ita lagi.

Ketua RT 03/RW 09 Kelurahan Duriangkang, Bambang Purwadi, menyampaikan hal serupa. Dia juga tak pernah menyangka jika Januar merupakan jaringan narkotika internasional.

“Tak ada yang aneh sih. Cuman menurut tetangga sekitar sana memang dia jarang buka pintu rumah,” kata Bambang.

Januar tinggal di rumah kontrakan tersebut sekitar awal puasa lalu. Menurut pengakuan Bambang, saat pertama kali menghuni rumah tersebut, Januar sempat melapor. Namun tidak dilengkapi dengan identitas seperti warga pada umumnya.

“Iya dia memperkenalkan diri dengan nama Ijal. Dia mengaku belum sempat memberikan identitas diri karena lupa bawa KTP,” jelas Bambang.

Seperti diketahui, aparat BNN pusat menangkap Januar di rumah kontrakannya pada Sabtu (22/7) lalu. Petugas menemukan sabu seberat 10 Kg yang disembunyikan di mesin cuci di kontrakan Januar.

Penangkapan Januar ini bermula dari berbagai tangkapan kuris sabu oleh BNN dan Bea dan Cukai di beberapa daerah. Dari penangkapan kurir tersebut, BNN menelusuri sumber pasokan sabu yang ternyata dari Batam. (ska/cr19)

Update