Selasa, 23 April 2024

Lokasi Pemotongan Kapal Wanderlust Dijaga Ketat

Berita Terkait

Kapal penyelundup sabu satu ton saat diamankan di Dermaga Bea dan Cukai, Tanjunguncang, Batuaji, Sabtu (16/7). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Tim gabungan dari kepolisian Polda Metro Jaya dan Polda Kepri mengawasi secara ketat proses pemotongan kapal Wanderlust yang memuat satu ton sabu dari China ke Indonesia di salah satu perusahaan galangan kapal di Sagulung.

Pantauan di lapangan, perusahaan galangan lokasi kapal tersebut dipotong tidak mengizinkan siapapun masuk selain pekerja dan petugas kepolisian. Polisi bersenjata lengkap terlihat siaga di seluruh kawasan perusahaan. Gerbang masuk perusahaan juga diawasi secara ketat.

Informasi yang diperoleh di lapangan, proses pemotongan kapal tersebut belum dilaksanakan, sebab saat ini pihak perusahaan masih melakukan pembersihan bahan bakar yang ada ditanki minyak kapal. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan saat pemotongan berlangsung.

“Masih tahap pembersihan tanki minyak. Biar nggak meledak atau terbakar saat pemotongan nanti,” kata salah satu sumber.

Pemotongan kapal sendiri baru bisa dilaksanakan jika seluruh bahan-bahan yang bisa menyebabkan kebakaran atau ledakan sudah dipastikan bersih dari atas badan kapal.

“Besok (hari ini) mungkin sudah bisa mulai pemotongan. Karena tanki-tanki minyak sudah dibersihkan sejak kemarin (Sabtu, 22/7).

Pemotongan badan kapal tersebut tepaksa dilakukan polisi karena menduga masih ada narkoba lain yang tersembunyi di dalam badan kapal dengan panjang mencapai 27 meter dan lebar sekitar enam meter itu. Sebelumnya tim gabungan tersebut sudah melakukan pengeledahan terhadap seluruh isi kapal tersebut di dermaga Bea dan Cukai tipe B Batam di Tanjunguncang, namun hasil penggeledahan secara kasat mata memang tidak dijumpai narkoba lain diatas kapal tersebut.

Kapal berbendera Sieraleon tersebut ditangkap tim gabungan dari Lamtamal, BC dan Polisi di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Sabtu (15/7) lalu. Penangkapan kapal tersebut merupakan hasil pengembangan Polisi atas tangkapan empat jaringan narkoba asal Taiwan yang menyelundupkan satu ton sabu oleh kepolisian Polda Metro Jaya dan Polres Depok di Anyer, Kamis (13/7) lalu.

Kepala Devisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Maber Polri Irjen PolSetyo Wastito saat menggelar konfrensi pers bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Irawan dan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian di pelabuhan Bea dan Cukai tipe B Batam di Tanjunguncang, Batuaji, Senin (17/7) sore mengatakan, kapal tersebut masuk ke Indonesia melalui perairan selat Sunda yang cukup sepih.

Narkoba yang dimuat oleh kapal tersebut merupakan narkona jenis sabu yang berasal dari China. Delapan tersangka yang membawa narkoba tersebut merupakan warga negara Taiwan, namun mereka hanya sebagai tranposter. Sementara pemilik sabu dan kapal tersebut berasal dari China dan saat ini masih dalam penyelidikan.

Setelah lolos membawa masuk narkoba ke Indonesia, para tersangka menurunkan narkoba di belakang pulau Sangiang (salah satu pulau kecil di selat Sunda). “Di situ mereka mulai melansirkan narkoba yang dibawa menggunakan perahu karet ke Anyer,” terang Setyo.

Usai melansir narkoab, kapal tersebut kembali bergerak pulang melalui jalur ramai di periaran Kepri. Kapal tersebut nyaris lolos sebab saat ditangkap sudah akan keluar dari wilayah periaran Indonesia. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami kasus penyelundupan narkoba terbesar di Indonesia itu. (eja)

Update