batampos.co.id – Puluhan Demonstran yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Kepri menuding Gubernur Kepri, Nurdin Basirun tidak adil dalam memimpin Kepri. Ketidakpuasan tersebut ditunjukan dengan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kepri, Tanjungpinang, Senin (24/7).
Pantauan di lapangan, pendemo datang dengan mengusung sebuah keranda yang bertuliskan menuntut Gubernur Kepri, Nurdin Basirun untuk berlaku adil dalam memimpin Provinsi Kepri ini. Aziz Martindaz dalam orasinya mengatakan, Kepri bukan hanya Karimun tetapi ada daerah lainnya.
“Saya berani cium kaki gubernur, apabila pembangunan dilakukan secara adil. Tetapi kenyataanya lebih condong ke Karimun. Padahal Gubernur bukan lagi bupati Karimun, melainkan Gubernur Kepri,” ujar Aziz Martindaz.
Masih pantauan di lapangan, para demonstran yang mulai panas berupaya untuk menerobos masuk ke Kantor Gubernur. Akan tetapi rapatnya blokade polisi, membuat keinginan gagal. Meskipun sudah diwarnai dengan aksi saling dorong antara pendemo polisi.
Dari informasi yang didapat dari para pendemo, memuncaknya kemarahan masyarakat, lantaran Pemprov Kepri di bawah kepiminan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun malah merencanakan pembangunan fly over di Tanjungpinang dan sejumlah pembangunan prestesius lainnya di Karimun.
Setelah terjadinya aksi saling dorong, pihak utusan Gubernur Kepri melakukan negosiasi dengan para demonstran. Kemudian para pendemo setuju untuk dialog langsung bersama Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan rencana pembangunan yang sudah disusun bukan hanya merupakan kreativitas Pemprov Kepri. Tetapi juga melihat masukan-masukan yang disampaikan oleh setiap Kepala Daerah yang ada di Kabupaten/Kota.
“Apa yang sudah diputuskan itulah yang dilaksanakan dengan melihat kemampuan keuangan daerah. Pembangunan yang kita lakukan sifatnya adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya,” jelas Gubernur.
Disebutkannya, Pemprov Kepri sejauh ini sudah menerapkan berbagai pola dalam membantu pembangunan di daerah. Mulai bantuan secara langsung maupun melalui infrastruktur bagi nelayan ataupun petani. Kenyataanya ada yang dijual dan sebagainya.
“Geografis setiap daerah berbeda-beda, ini yang kita sesuaikan bentuk pembangunannya. Pembangunan yang sudah kita lakukan menyebar di tujuh kabupaten/kota yang ada di Kepri,” tegas Gubernur.
Melalui dialog yang cukup alot, karena merasa kurang puas dengan penjelasan yang disampaikan Gubernur. Sebelum Zuhur, para pendemo membubarkan diri dari ruangan rapat Gubernur yang berlokasi di Lantai IV Kantor Gubernur Kepri tersebut.(jpg)