Kamis, 25 April 2024

2.088 Turis Tiongkok akan Kunjungi Batam

Berita Terkait

foto: Cecep Mulyana / batampos

batampos.co.id – Kunjungan turis asal Tiongkok ke Batam terus meningkat. Setelah sebelumnya ada 1.700 turis dari Provinsi Chagsha, giliran 2.088 turis dari Ordos yang akan berkunjung ke Batam pada 11 Agustus mendatang.

Sama halnya dengan rombongan sebelumnya, 2.088 turis Tiongkok ini juga akan menggunakan pesawat sewa untuk terbang dari Negeri Tirai Bambu tersebut ke Batam. Bedanya, jika turis dari Changsha menyewa pesawat Lion, wisman dari Ordos akan terbang bersama Citilink.

“Masih carter flight,” kata General Manager Marketing Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Dendi Gustinandar, Selasa (25/7).

Ia mengatakan penerbangan 2.088 turis Tiongkok itu akan dilakukan secara bertahap dalam 12 penerbangan. Mulai dari 11 Agustus hingga September mendatang.

“Para turis Tiongkok yang masuk ke Batam ini menggunakan fasilitas bebas visa,” kata Dendi.

Mulai ramainya penerbangan carter dari Tiongkok ini, Dendi berharap rute ini menjadi tetap. Sehingga dapat menampung lebih banyak para wisatawan yang ingin menikmati suguhan pariwisata di Batam atau Kepri. “Maunya yah begitu (penerbangan tetap, red),” tuturnya.

Realisasi rute Changsha dan Ordos ke Batam ini, kata Dendi, merupakan hasil kerja keras semua pihak. Kian hari, Dendi mengatakan bahwa berbagai pihak mulai sadar dan mendukung tumbuh kembangnya pariwisata di Kepri. “Para pelaku travel yang telah berusaha keras mempromosikan pariwisata Batam. Lalu semua instansi yang juga ikut membantu juga,” ucapnya.

Sayangnya, Dendi mengaku belum mengetahui agenda para turis Ordos itu selama di Batam. Dia juga belum mengetahui berapa lama mereka akan liburan di kota industri ini. “Belum tahu, tapi yang pasti masuknya melalui Hang Nadim,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kota Batam, Pebrialin, justru belum mengetahui rencana kedatangan 2.088 turis asal Ordos, Tiongkok, itu. “Saya baru terima informasinya (dari wartawan) hari ini,” kata Pebrialin, Selasa (25/7).

Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat realisasi kunjungan wisatawan asing ke Kepri masih jauh dari target. Dari 2,6 juta kunjungan yang dicanangkan sepanjang 2017, hingga Mei baru tercatat sebanyak 801.000 orang.

Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, mengatakan kunjungan wisman ke Kepri masih didominasi turis berkewarganegaraan Singapura. Yakni sebesar 49,85 persen dari total jumlah wisman.

Panusunan mengatakan, survei kunjungan wisman dilakukan setiap bulan. Sama halnya dengan rilis inflasi. Hanya saja datanya tertinggal satu bulan. Misalnya untuk data Juni dan Juli 2017 akan dirilis pada awal Agustus. “Jadi ini data terbaru kami,” ujar Panusunan, Selasa (25/7).

Secara akumulatif, kata dia, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mengalami penurunan sebesar 1,37 persen dibanding jumlah kunjungan wisman periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 813.050 kunjungan.

“Nampaknya sulit untuk dicapai bila tak ingin disebut tidak mungkin. Tentunya ini harus menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi Pemprov Kepri dan pemerintah daerah,” tuturnya.

Sementara untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri pada bulan Mei 2017 rata-rata mencapai 55,80 persen, atau naik 5,48 poin dibanding TPK April 2017 sebesar 50,32 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang adalah 2,20 hari, atau naik 0,36 poin.

Lalu bagaimana dengan Batam? BPS Batam ternyata belum memiliki data terbaru mengenai jumlah kunjungan wisman. Baik di situs resmi, tidak ada data wisman dan bahkan terakhir kali mereka menyampaikan hasil survei ekspor impor Kota Batam Januari 2017 pada 15 Maret 2017 lalu. (ska/cr13/rng)

Update