Jumat, 29 Maret 2024

Tim Kajian Bagikan Bibit Pala ke Kelompok Petani

Berita Terkait

batampos.co.id – Tim Kajian Strategis Pengelolaan Wilayah Perbatasan terus gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya di Kecamatan Jemaja dalam rangka menjaga kestabilan ketahanan pangan di wilayah perbatasan.

Ketua Tim Kajian Strategis pengelolaan wilayah perbatasan Serka Kom Eko Purnomo, mengatakan bahwa Kecamatan Jemaja dinilai sebagai wilayah perbatasan dengan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, oleh sebab itu perlu dilakukan penguatan terkait ketahanan pangan yang mandiri.

Untuk itu pihaknya menggandeng kelompok tani setempat yakni Kontak Tani Nelayan Andalan Indonesia (KTNA), agar ikut serta dalam mengembangkan kawasan pertanian yang dinilai sangat tepat dan memiliki letak geografis bagi pertumbuhan pertanian kedepannya.

“Anambas saling berdekatan dengan negara-tetangga yang memiliki potensi pertanian,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (1/8).

Langkah awal yang dilakukan pihaknya saat ini adalah memberikan sejumlah bibit tanaman pala kepada kelompok tani di Jemaja untuk dapat ditanam dan pihaknya juga memasang spanduk himbauan kepada masyarakat agar menumbuhkembangkan pertanian untuk ketahanan pangan.

“Kita juga sudah membagikan sejumlah bibit tanaman pala kepada kelompok tani di Jemaja dalam rangka perwujudan peningkatan ketahanan pangan,” jelasnya.

Sementara itu, Irawadi selaku ketua KTNA mengatakan, bahwa dalam kegiatan seperti ini sering ia temukan. Namun jika tidak didukung dari pemerintah tidak akan berjalan.

Ia berharap kepada Tim Kajian agar bisa menyampaikan aspirasi para petani di Kecamatan Jemaja kepada pemerintah agar dapat memperhatikan secara serius dan tidak hanya kegiatan seremonial saja. Jika dikelola dengan baik ia pastikan lahan di Jemaja sangat potensial untuk peningkatan pertanian terutama untuk tanaman padi dan sayur-sayuran.

“Jika masih digelar kegiatan seremonial sangat sulit diwujudkan. Pemerintah harus memberi bantuan. Mudah-mudahan dengan ada tim kajian ini bisa membawa perubahan bagi nasib para petani di Jemaja,” tutupnya. (sya)

Update