Kamis, 25 April 2024

Nyonya, Harga Bawang Merah Naik sebab Pasokan Terbatas

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional Sp Plaza, Sagulung naik, Kamis (10/8). Yang paling mencolok adalah harga bawang merah birma dan wortel impor. Kedua komoditas sayuran ini dijual di atas Rp 100 ribu.

“Harga bawang merah birma Rp 170 ribu per karung dari harga sebelumnya Rp 60 ribu. Sementara wortel dihargai Rp 145 ribu per kardus, padahal sebelumnya harganya hanya Rp 85 ribu,” ujar Marwah, pedagang sayur di Pasar Tradisional SP Plaza.

Ia mengaku kenaikan disebabkan stok barang yang langka dan terbatas. Sehingga harga barang tersebut naik hingga dua kali lipat.

Sementara kenaikan juga berimbas pada daya beli masyarakat yang ikut turun. Akibatnya, banyak barang yang tak laku.

“Biasanya bawang merah bisa saya jual hingga 10 kilo sehari. Tapi sekarang bawang sebanyak 5 kilo saja susah untuk dijual,” katanya.

Senada juga dikatakan pedagang lain, Irvan. Ia mengaku tak lagi menjual wortel karena harganya yang terlampau mahal. “Modal tak cukup,” katanya.

Hal serupa juga terjadi di pasar pancur Seibeduk, sejumlah pedagang merasa syok dengan kenaikan dua komoditas tersebut. Samsul, pedagang di Pasar Pancur mengaku wortel yang ia biasa jual Rp 15 ribu per kilogram kini ia jual Rp 26 ribu per kg.

Sedangkan bawang merah Rp 34 ribu per kg dari harga Rp 20 ribu per kg. Demikian juga untuk harga garam dapur yang ikut naik, dari Rp 1000 menjadi Rp 2.500 per 250 gram-nya.

“Padahal baru pagi tadi saya jual murah, eh pas siang distributor datang ngantar barang, bilang harganya sudah naik. Apa gak kaget saya,” kata Samsul.

Selain mengeluhkan harganya yang melambung tinggi, ia juga mengaku jika kualitas wortel yang diimpor dari China tersebut kurang bagus.

“Saat dibawa banyak yang sudah hitam dan busuk. Saya jadi tak enak jualnya, karena sudah mahal, kualitasnya pun buruk,” keluhnya. (cr19)

 

Update