Jumat, 19 April 2024

Perlu Langkah Inovatif Atasi Inflasi

Berita Terkait

DK PBB Bahas Keanggotaan Penuh Palestina

Batam Segera Miliki Premium Outlet

batampos.co.id – Inflasi yang dicatat Tanjungpinag pada Juli lalu ada di angka 0,41 persen. Angka ini sepintas terlihat rendah, padahal jika dibandingkan dengan kota Batam, inflasi di Tanjungpinang lebih tinggi, ketika Batam pada waktu yang sama mencatat inflasi hanya 0,13 persen. Dibandingkan skala nasional pun angka inflasi di Tanjungpinang masih terbilang tinggi karena di skala nasional angka inflasi hanya 0,22 persen.

Atas dasar itu, pada rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tanjungpinang kemarin, Sekretaris Daerah Kota Riono meminta ada langkah inovatif agar inflasi tidak kembali melesat.

“Saya rasa dengan terobosan inovatif, selain bisa menekan laju inflasi, juga semakin membuat TPID Pemko Tanjungpinang menjadi TPID yang inovatif dan bisa menjadi percontohan buat daerah lain,” ungka Riono.

Dari rapat bersama tersebut, dijelaskan kepada Riono oleh perwakilan Bulog Tanjungpinang bahwasanya kuota beras di gudang masih mencukupi untuk permintaan jelang perayaan Idul Adha awal September mendatang. Kuota itu dalam waktu dekat ini akan ditambah dengan rencana bulog yang hendak mendatangkan 1.000 ton beras tambahan.

Adapun untuk gula pun masih belum ada kendala dengan harga yang masih relatif di bawah harga pemerintah atau (Het) 500 ton di Tanjungpinang. Begitu pula dengan stok garam dan bawang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanjungpinang, selain itu garam akan masuk sekitar 40 ton, sedangkan bawang sebanyak 50 ton melalui bintan.

Pada Rapat tersebut Pihak Bulog juga menginformasikan bahwa bulog memilki program Rumah Pangan Kita (RPK), “RPK merupakan program yang sangat baik diasamping untuk meningkatkan prekonomian masyarakat RPK juga dapat membantu pemerintah dalam mengendalikan harga di pasaran karena barang komuditi yang dijual lebih murah dari harga di pasaran,” jelas perwakilan dari Bulog. (aya)

Update