Selasa, 19 Maret 2024

Pasien Rujukan Butuh Anggaran Transportasi

Berita Terkait

batampos.co.id – Persoalan di Kecamatan Pulau Laut Natuna yang berada di perbatasan laut tetangga tidak pernah usai. Jauhnya jarak menuju pusat Kabupaten menyebabkan Pulau Laut serba kekurangan.

Tidak hanya persoalan kebutuhan pokok, saat ini Pemerintah Kecamatan kesulitan membantu merujuk pasien Puskesmas untuk ditangani di RSUD.

Camat Pulau Laut Sudirman mengatakan, Pemerintah Kecamatan sangat memerlukan anggaran rujukan pasien. Sementara operasional untuk menyebrang ke RSUD cukup tinggi jika kondisi mendesak.

“Tidak jarang, kendala transportasi merujuk pasien ini menjadi keluhan warga, apalagi keluarga pasien dari kalangan tidak mampu,” ungkap Sudirman kemarin.

Memang sejauh ini katanya, Puskesmas Pulau Laut sendiri tidak memiliki anggaran khusus untuk transportasi penyebrangan pasien yang dirujuk ke RSUD. Semetara merujuk pasien Puskesmas ke RSUD adalah satu kewajiban jika tidak bisa ditangani.

“Persoalan lain di Pulau Laut adalah mengenai operasional rujukan berobat. Selama ini belum pernah ada anggaran untuk itu,” katanya.

Dikatakannya, pasien rujukan dari Pulau Laut perbulannya rata-rata ada 2 orang pasien yang harus dirujuk. Transportasi rujukan satu-satunya melalui jalur laut.

Sejauh ini jika ada pasien yang harus dirujuk, hanya bisa dirujuk menggunakan pompong dan operasional kecamatan karena Puskesmas tidak memiliki anggaran dan sarana.

“Kadang anggaran Kecamatan minus karena unntuk mengatasi kondisi kebutuhan masyarakat. Tidak mungkin pula kecamatan diam begitu saja bila masyarakat perlu bantuan dan harus dilakukan rujukan,” sebutnya.

Menurutnya, anggaran untuk itu rujukan itu harus dianggarkan, karena itu bagian dari keperluan dasar pelayananan masyarakat.

“Saya rasa di kecamatan lain juga mengalami hal yang sama terutama sekali kecamatan-kecamatan yang jauh dari RSUD. Untuk Pulau Laut paling tidak ada anggaran sekitar Rp 9 atau Rp 10 juta perbulan untuk hitungan rata-rata dua kali rujukan. Itu sudah cukup membantu. Kalaupun tidak terpakai, anggarannya bisa jadi Silpa,” ujarnya.(arn)

Update